Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketar-ketir. Jokowi sempat waswas saat Dolar AS ke level Rp 16.200.
"Kurs, kemarin kita agak ngeri juga melompat di atas Rp 16.000, Rp 16.200, kita sudah mulai ketar-ketir karena negara lain juga melompat lebih dari itu," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Inagurasi GP Ansor, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024) yang lalu.
Meski sudah mulai mendekati Rp 16.400, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar dinilai Gubernur Bank Indonesia masih belum ada apa-apanya dibandingkan mata uang negara lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih menjadi yang paling rendah daripada mata uang negara lain. Depresiasi rupiah jauh lebih kecil daripada pelemahan mata uang Won Korea Selatan, Peso Filipina, Baht Thailand, hingga Yen Jepang.
"Rupiah (nilai tukar rupiah terhadap dolar AS) Rp 16.300 tolong dilihat dari akhir tahun kemarin dan tolong dibandingkan dengan negara lain, sangat lebih rendah dibandingkan dengan Korea Selatan, bandingkan dengan Peso Filipina, Baht Thailand, Yen Jepang. Depresiasi kita termasuk rendah," kata Perry di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024) kemarin.
Dia menekankan rupiah masih menjadi mata uang yang stabil karena pihaknya sebagai bank sentral terus melakukan langkah stabilisasi nilai tukar, seperti intervensi, penarikan portofolio asing ke dalam negeri, hingga penarikan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) berjalan baik.
(hal/hns)