Pelindo Bakal Lepas 65% Saham Tol Cibitung-Cilincing Rp 8 T buat Bayar Utang

Pelindo Bakal Lepas 65% Saham Tol Cibitung-Cilincing Rp 8 T buat Bayar Utang

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 03 Jul 2024 12:53 WIB
Foto udara sejumlah kendaraan melintas  di Tol Cibitung-Cilincing seksi 4 di Jakarta Utara, Rabu (16/8/2023). PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (PT CTP) akan memberlakukan tarif di Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 4 yang memiliki panjang 7,285 km sesuai Keputusan Menteri PUPR, SK Nomor : 800/KPTS/M/202 dan untuk saat ini Jalan Tol Cibitung-Cilincing dari seksi 1 sampai dengan 4 telah beroperasi penuh, dan khusus dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan RI  diberikan diskon 15 persen hingga 52 persen dari tanggal 19 Agustus -19 September 2023. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
PT Pelindo (Persero) akan mendivestasikan atau menjual 65% sahamnya di Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) - Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Jakarta -

PT Pelindo (Persero) akan mendivestasikan atau menjual 65% sahamnya di Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC). Aksi korporasi ini diproyeksikan akan mampu mengurangi beban utang Pelindo sebesar Rp 8 triliun.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, utang Pelindo mencapai per tahun 2021 usai merger mencapai Rp 50,9 triliun. Angka tersebut turun ke posisi Rp 49,87 pada tahun 2023. Sedangkan pada 2024 diproyeksi utangnya akan turun ke posisi Rp 41,93 triliun.

"Kenapa di 2024 terjadi proyeksi kami ada turun? Ini terkait divestasi jalan tol yang diharapkan selesai 2024, maka akan mengurangi utang Rp 8 triliun," kata Arif, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan Tol Cibitung-CIlincing ini dibangun dan dioperasikan oleh PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (PT CTP), konsorsium milik PT Akses Pelabuhan Indonesia dan PT Menara Maritim Indonesia. Kedua perusahaan tersebut merupakan anak usaha PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL).

Arif menjelaskan, awal mula Pelindo berkecimpung dalam pengembangan jalan tol ialah dalam rangka menjamin akses Pelabuhan Tanjung Priok di tahun 2015. Pada kala itu, tercatat sekitar 60-70% kargo yang menuju Tanjung Priok berasal dari sisi timur Jakarta.

ADVERTISEMENT

"60-70% kargo Tanjung Priok adalah dari sisi timur Jakarta dan kita masuk ke sana hanya untuk memastikan jalan itu jadi," ujar dia.

"Setelah jalan itu jadi, maka tidak ada niat Pelindo untuk mempertahankan maka kita akan lepas. Kita harapkan selesai di 2024. Saat ini jalannya sudah beroperasi," sambungnya.

Pada awal mula pembangunannya, Arif mengatakan pihaknya merogoh kocek hingga Rp 9 triliun. Dalam rencana besarnya, Pelindo akan menjual sekitar 65% saham jalan tol yang menghubungkan Cibitung ke Tanjung Priok tersebut.

"Investasinya dulu sekitar Rp 9 triliun, yang akan di divestasi 65% karena kami masih melanjutkan proyek New Priok Eastern Access yang akan menghubungkan Kalibaru dengan jalan tol ini," katanya.

Sebagai tambahan informasi, Jalan Tol Cibitung-CIlincing merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berfungsi untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan memperlancar kegiatan transportasi logistik antara kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dengan berbagai kawasan industri dan logistik di sisi timur Jakarta seperti Cibitung, Cikarang, Karawang, dan sekitarnya.

Ruas tol ini sendiri telah selesai dibangun dan beroperasi penuh sejak 1 April 2023 lalu. Kemudian penggunaan JTCC juga baru dikenakan tarif secara keseluruhan sejak 19 Agustus 2023 kemarin.

Simak juga Video 'PELINDO Merger, Demi Mendorong Efektivitas Operasional':

[Gambas:Video 20detik]

(shc/kil)

Hide Ads