Pendapatan Harita Nickel Tembus Rp 12,8 T Semester I, Naik 25%

Pendapatan Harita Nickel Tembus Rp 12,8 T Semester I, Naik 25%

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 31 Jul 2024 18:18 WIB
harita nickel logo
Foto: brandcom
Jakarta -

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel membukukan pendapatan Rp 12,80 triliun pada semester I 2024. Pendapatan tersebut naik sebanyak 25% jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 10,24 triliun.

"Hasil paruh pertama tahun 2024 mencerminkan komitmen kami terhadap keunggulan operasional dan pertumbuhan berkelanjutan. Meskipun kondisi pasar yang bergejolak, kami berhasil meningkatkan kapasitas produksi kami dan mempertahankan profitabilitas yang kuat," kata Head of Investor Relations Harita Nickel, Lukito Gozali dalam keterangannya, Rabu (31/7/2024).

Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan output produksi dan volume penjualan yang lebih tinggi di seluruh operasi penambangan dan pengolahan. Kapasitas produksi Harita Nickel terus tumbuh, dengan naiknya kapasitas dari smelter RKEF dan fasilitas pemurnian HPAL.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Operasi penambangan perusahaan menunjukkan peningkatan penjualan bijih nikel dari kuartal ke kuartal, karena naiknya kebutuhan bijih nikel untuk smelter dan fasilitas pemurnian di anak usaha Harita Nickel.

Volume penjualan bijih nikel di paruh pertama tahun 2024 mencapai 8,37 juta wmt, meningkat 29% dibandingkan dengan 6,49 juta wmt pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Operasi RKEF mengalami peningkatan output produksi FeNi sebesar 69% dari tahun ke tahun, mencapai 63.414 ton pada paruh pertama tahun 2024, melebihi kapasitas produksi. Operasi HPAL juga menunjukkan kinerja yang kuat, dengan peningkatan output MHP Ni sebesar 28% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, dengan total 38.334 ton di paruh pertama tahun 2024. Pertumbuhan ini juga turut didukung oleh peningkatan produksi fasilitas pemurnian dari PT HPL yang melebihi kapasitas produksi dan fasilitas pemurnian HPAL kedua PT ONC yang sudah mulai produksi di kuartal kedua 2024.

Laba kotor untuk kuartal kedua tahun 2024 mencapai Rp 2,205 triliun. Angka tersebut naik 36% dari kuartal pertama sebesar Rp 1,618 triliun.

Peningkatan ini juga didukung oleh membaiknya harga nikel global di kuartal kedua yang memberikan kontribusi positif terhadap laba kotor perusahaan. EBITDA meningkat 49% menjadi Rp 3,168 triliun di kuartal kedua tahun 2024, dari Rp 2,129 triliun pada kuartal sebelumnya.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di kuartal kedua 2024 adalah Rp 1,805 triliun, meningkat 80% dari kuartal pertama Rp 1,001 triliun.

(acd/das)

Hide Ads