Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini bergerak di zona merah ke level 7.313 setelah dibuka pada level 7.325. Indeks turun 12 poin atau 0,17%.
Mengutip data RTI, Jumat (2/8/2024), IHSG bergerak pada level tertingginya di 7.325 dan terendah di level 7.264. Sebanyak 171 saham bergerak naik, 201 saham bergerak turun, dan 206 saham belum bergerak. Sedangkan market cap tercatat Rp 12.456 triliun.
Mengutip Hasil riset Mega Capital Sekuritas, pasar saham global hari ini mengalami koreksi, karena ekonomi AS melemah. Setelah pelaku pasar euforia merespons komentar dovish Ketua The Fed, Jerome Powell pada FOMC hari kemarin, hari ini pelaku pasar dikejutkan oleh berbagai rilis data ekonomi AS yang realisasinya lebih rendah dari estimasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi data tenaga kerja, klaim pengangguran mingguan per data 27 Juni 2024 menunjukan klaim pengangguran tertinggi sejak Agustus 2023 lalu dan tingkat ketenagakerjaan berada
di level terendah sejak tahun 2020.
Selain itu, indeks manufaktur ISM terkontraksi semakin dalam ke level 46.6 (est 48.2, prev 48.5). Dengan berbagai data ekonomi AS yang terus melanjutkan trend pelemahan bahkan lebih rendah
dari perkiraan, sehingga menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar bahwa The Fed bisa jadi terlalu lama untuk
menurunkan suku bunga.
Atas kekhawatiran efek domino perlambatan ekonomi AS, bursa saham Eropa juga turut terkoreksi. Koreksi semakin signifikan setelah Gubernur BOE, Andrew Bailey memberi signal akan sangat berhati-hati untuk menurunkan suku bunga di masa depan dan suku bunga tidak akan kembali ke 0%.
Sementara mayoritas bursa Asia turut terkoreksi yang disebabkan berlanjutnya sentimen negatif dari perlambatan pemulihan ekonomi Tiongkok pasca data PMI yang lemah. Hari ini pelaku pasar akan fokus pada berbagai rilis data tenaga kerja AS seperti NFP dan tingkat pengangguran.
Sedangkan di bursa domestik, bakal dipengaruhi pelemahan bursa saham global, IHSG kemarin menguat sebesar 0.97% ke level 7325. Penguatan ini ditopang oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang akan diikuti pula oleh BI dan rilis data inflasi domestik yang baik, inflasi Juli di level 2.13% YoY dan deflasi 0.18% MoM.
Investor asing mencatatkan net buy di pasar reguler sebesar Rp 860 miliar dengan 5 saham yang paling banyak diakumulasi yaitu BMRI, BBCA, KLBF, TPIA, dan INDF.
Seiring meningkatnya optimisme pemangkasan suku bunga, secara sektoral IHSG ditopang oleh sektor properti dan keuangan yang masing-masing menguat 1.28% dan 1.09%. Meski demikian, sektor infrastruktur dan industri melemah sebesar 0.44% dan 0.40%.
Komoditas Minyak.
Harga minyak mentah koreksi lebih dari 1% dalam sehari ke level kisaran US$ 77/brl. Pelemahan terjadi setelah rilis data ekonomi AS yang menunjukan pelemahan sehingga dikhawatirkan dapat mengurangi permintaan minyak mentah.
Terlebih lagi, Tiongkok yang juga konsumen minyak terbesar di dunia mencatatkan penurunan 11% pada impor minyak di sepanjang 1H24. Sementara itu, laporan EIA 31 Juli kemarin menunjukkan
penurunan cadangan minyak AS mingguan sebesar 3.43 juta barrel, jauh di atas harapan pasar di 1.6 juta barel dan menjadi penurunan cadangan selama 5 pekan berturut- turut.
IHSG saat ini sedang menguji harmonic resistance diikuti indicator parabolic SAR yang menunjukkan sinyal jual, berpeluang
pullback ke area support terdekat didukung MACD melemah. IHSG diperkirakan bergerak melemah pada rentang 7230-7355.
Mega Capital Sekuritas memberikan beberapa rekomendasi saham, berikut daftarnya:
BBNI
Membentuk candle reversal berupa marubozu candle dan harga bertahan di atas middle band bollinger band diikuti kenaikan
volume berpeluang lanjut menguat menuju upper band BB didukung stochastic bullish crossover.
Rekomendasi : Buy
Entry Level : 5000-5050
Take Profit : 5125-5250
Stop Loss : 4940
GJTL
Membentuk long white marabou candle dan harga bertahan di atas MA 100, berpotensi rebound menuju classic resistance didukung oleh stochastic menguat pada area netral.
Rekomendasi : Buy
Entry Level : 1170-1190
Take Profit : 1205-1230
Stop Loss : 1155
PANI
Rebound dari area minor sideways dan harga bertahan di atas MA 100 diikuti kenaikan volume, berpotensi lanjut menguat menuju dynamic resistance, dikonfirmasi oleh stochastic yang menguat pada area netral.
Rekomendasi : Buy
Entry Level : 5400-5475
Take Profit : 5550-5675
Stop Loss : 5325
BBTN
Membentuk long white marubozu candle setelah reject MA 200, berpeluang rebound didukung oleh stochastic yang menunjukkan bullish crossover.
Rekomendasi : Buy
Entry Level : 1320-1335
Take Profit : 1350-1375
Stop Loss : 1300
PWON
Breakout minor sideways diikuti kenaikan volume, berpotensi lanjut menguat menuju dynamic resistance didukung oleh momentum stochastic menguat menuju overbought.
Rekomendasi : Buy
Entry Level : 434-440
Take Profit : 446-454
Stop Loss : 428