Kemenkeu Sebut RI Pencetus Green Sukuk Pertama di Dunia

Kemenkeu Sebut RI Pencetus Green Sukuk Pertama di Dunia

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 24 Sep 2024 17:47 WIB
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suminto
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suminto/Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Indonesia merupakan pelopor Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) hijau atau green sukuk di dunia. Produk tersebut diterbitkan pemerintah pada 2018 silam.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suminto dalam acara 'Solutions to Indonesia's Environmental Challenge'.

"Dari sisi financing kita create instrument. Indonesia adalah negara yang pertama kali memiliki global sovereign sukuk, di Islamic format bond hijau. Itu kita terbitkan pertama kali di 2018," kata Suminto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini menjadi bagian dari dukungan Indonesia sebagai green initiative. Menurutnya, hal ini sebagai wujud komitmen pemerintah dalam memerangi perubahan iklim.

Lebih lanjut, pada 2018 tersebut, Indonesia berhasil mengantongi US$ 1,25 miliar dari hasil penerbitan green sukuk tersebut. Jumlah tersebut didistribusikan ke proyek-proyek ramah lingkungan.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, pemerintah menerbitkan green sukuk ritel di domestic market. Produk ini juga bisa dibeli secara individu mulai dari Rp 1 jutaan.

Lebih lanjut, pemerintah menerbitkan Sustainable Development Goals (SDG Bond), pertama kali diterbitkan di global pada 2020, dilanjutkan dengan euro global bond.

"Tahun lalu kita menerbitkan blue bond, itu adalah untuk pendanaan maritim dalam currency Japanese yen di Samurai Market," ujarnya.

Selain itu, Kementerian Keuangan juga memberikan dukungan dari sisi financing terhadap BUMN. Kementerian Keuangan masih memiliki beberapa BUMN yang secara pembinaan masih di bawah naungannya.

Salah satunya misalnya PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI. Perusahaan ini ditugaskan untuk mengelola SDG Indonesia One. Ini adalah satu program untuk mengembangkan blended financing.

(shc/ara)

Hide Ads