Mega Capital Sekuritas dalam laporannya menjelaskan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan lalu melemah 0,18% ke level 7.308. Pelemahan ini tertekan secara bobot terbesar oleh sektor non siklikal, bahan baku, dan properti.
Investor asing kembali melakukan net sell sebesar Rp 816,16 miliar dengan 5 saham yang paling banyak dijual yaitu BRMS, ADRO, BBRI, BMRI, dan TLKM. Pelemahan harga komoditas berpotensi menopang sektor konsumen primer dan petrokimia.
Baca juga: IHSG Ditutup Merah, Melemah ke Level 7.308 |
Kemudian bursa Wall Street ditutup stabil setelah koreksi signifikan yang terjadi di hari sebelumnya. Rilis data inflasi AS periode Oktober baik inflasi umum maupun inflasi inti menunjukkan kenaikan yang sesuai perkiraan, sehingga kekhawatiran terhadap batalnya pemangkasan suku bunga di bulan Desember seperti yang dikatakan Gubernur The Fed Minnesota, Neil Kashkari bisa terabaikan untuk sesaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun hari ini pasar menanti data inflasi produsen AS untuk kembali menerka langkah pemangkasan suku bunga The Fed selanjutnya. Sementara bursa Eropa ditutup konsolidasi melemah seiring sikap wait and see pelaku pasar menanti rilis data tenaga kerja dan PDB Euro Area. Sedangkan bursa Asia justru ditutup cenderung melemah akibat kenaikan yield obligasi menjelang rilis data inflasi AS. Selain itu pelemahan harga komoditas global di tengah penguatan USD juga menekan kinerja bursa Asia.
IHSG rebound dari demand zone area level 7.260 dan harga berhasil break MA jangka pendek, berpotensi melanjutkan kenaikan didukung MACD goldencross. IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas dengan rentang 7.250-7.370.
Simak juga video: Menlu dan Penasehat Keamanan AS Jadi Kunci Penting Pasar Global, ini alasannya!