Geber Pemahaman Investor BEI Sosialisasikan Hal Ini

Geber Pemahaman Investor BEI Sosialisasikan Hal Ini

Andi Hidayat - detikFinance
Kamis, 05 Des 2024 15:33 WIB
Ilustrasi investasi saham
Foto: Pixabay
Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki produk derivatif baru yaitu Single Stock Futures (SSF).

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan, pengembangan SSF merupakan bentuk upaya BEI mengikuti perkembangan bursa global dan tren investasi. Peluncuran SSF dilakukan dalam rangka memperluas alternatif produk investasi yang lebih terjangkau dan mudah diakses, terutama bagi investor ritel yang ingin mendapatkan eksposur pada saham perusahaan besar dengan modal yang lebih kecil.

"Produk ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar dan memberi pilihan investasi yang lebih beragam, sehingga investor dapat menerapkan strategi investasi yang lebih kompleks," ujar Jeffrey dalam keterangan tertulisnya, Kamis, (5/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai produk derivatif, Jeffrey menerangkan bahwa SSF menawarkan berbagai manfaat yang bisa dinikmati oleh para investor, seperti modal transaksi yang lebih rendah dari saham. yaitu hanya dengan dana mulai dari 4% dari nilai transaksi saham, investor sudah dapat bertransaksi SSF yang setara dengan nilai 1 lot saham. Selain itu, SSF juga memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan baik saat harga saham naik maupun turun.

"Mekanisme perdagangan SSF yang relatif mirip dengan saham, yang sudah dikenal baik oleh para investor, serta adanya penjaminan dari PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) memungkinkan transaksi SSF dilakukan oleh investor dengan mudah dan aman," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, lanjut Jeffrey, untuk memastikan edukasi dan pemahaman investor terkait produk SSF, BEI senantiasa aktif melakukan edukasi dan sosialisasi secara langsung ke berbagai daerah baik melalui online maupun offline. Ke depannya, BEI juga akan terus melakukan kegiatan edukasi dalam rangka meningkatkan awareness dan knowledge terkait produk SSF bagi para investor.

"Pada tahun ini kami telah melakukan Sekolah Pasar Modal (SPM) online di berbagai kantor perwakilan serta melakukan roadshow sosialisasi produk ke berbagai kota, seperti Bandung, Bali, Pontianak, Surabaya, dan Palembang bersama Anggota Bursa (AB)," sambungnya.

Jeffrey berharap, melalui edukasi dan sosialisasi, investor pasar modal mulai memanfaatkan SSF untuk mengoptimalkan keuntungan portofolio dan meningkatkan likuiditas di pasar. Selain itu, pihaknya juga mengajak para Anggota Bursa (AB) yang belum menjadi AB derivatif untuk berpartisipasi dalam meramaikan perdagangan produk derivatif di Bursa.

Kendati demikian, Jeffrey menyampaikan bahwa pihaknya mengakui adanya sejumlah tantangan dalam mengembangkan produk baru, terutama produk derivatif. Tantangan tersebut yakni, adopsi dan partisipasi pasar. Hal ini dikarenakan, investor pasar modal perlu mendapat pemahaman dan literasi yang memadai agar bisa mulai memanfaatkan SSF.

"Untungnya, SSF memiliki kemiripan dengan saham dari sisi mekanisme jual dan beli, sehingga diharapkan adopsi produk ini lebih cepat bagi investor yang sudah terbiasa berinvestasi saham," pungkasnya.

Sekadar informasi ada tiga Anggota Bursa (AB) yang telah mendapatkan izin derivatif dan dapat memperdagangkan SSF. Ketiga AB tersebut antara lain, PT Binaartha Sekuritas, PT Ajaib Sekuritas, dan PT Phintraco Sekuritas.

(kil/kil)

Hide Ads