PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) memperoleh pendanaan sebesar US$ 15 juta atau sekitar Rp 240 miliar (kurs Rp 16.000) untuk mempercepat penggunaan sepeda motor listrik. Pendanaan sebesar US$ 15 juta itu terdiri dari US$ 5 juta dari ADB, US$ 5 juta dari Bank DBS Indonesia dan US$ 5 juta dari Australian Climate Finance Partnership (ACFP) yang dikelola oleh ADB investasi, akan mendukung langkah TBS melalui PT Energi Kreasi Bersama (Electrum).
Total pendanaan sebesar US$ 15 juta ini akan digunakan untuk pengadaan motor listrik serta pembangunan stasiun penukaran baterai (BSS) di seluruh Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 123.000 ton per tahun sekaligus menyediakan solusi mobilitas yang lebih ramah lingkungan, terjangkau, dan mudah diakses oleh masyarakat luas.
"TBS sangat menghargai kepercayaan yang diberikan oleh ADB, ACFP, dan Bank DBS Indonesia kepada Electrum, yang menegaskan potensi besar di sektor kendaraan listrik dan transisi energi di Indonesia. Kami semua sepakat bahwa transisi energi adalah langkah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Pembiayaan ini tidak hanya memperkuat komitmen kami, tetapi juga memberikan sumber daya dan dukungan yang kami butuhkan untuk mewujudkan visi tersebut," Βkata Co-CEO TBS Pandu Sjahrir dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui Electrum, kami ingin mengatasi hambatan utama yang selama ini menghalangi adopsi kendaraan listrik, seperti biaya awal yang tinggi dan kekhawatiran akan jarak tempuh. Dengan menyediakan motor listrik berkualitas tinggi yang didukung jaringan penukaran baterai yang luas, kami ingin memberikan solusi yang benar-benar relevan bagi kebutuhan masyarakat," tambahnya.
Sebagai pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki lebih dari 148 juta sepeda motor, namun hanya sekitar 26.000 yang berbasis listrik. Mengurangi emisi sektor transportasi menjadi salah satu langkah penting dalam mencapai target net-zero emisi Indonesia pada tahun 2060.
"Indonesia sedang mengalami urbanisasi yang pesat dan peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor. Melalui kerja sama dengan TBS dalam proyek ini, ADB bertujuan untuk meningkatkan keandalan sepeda motor listrik dan memperluas opsi transportasi berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,"Β ujar Direktur Jenderal Operasi Sektor Swasta ADB, Suzanne Gabouryl.
"Sebagai pembiayaan sektor swasta pertama ADB untuk industri kendaraan listrik di Indonesia, kolaborasi semacam ini membuktikan bahwa solusi mobilitas listrik tidak hanya layak secara komersial, namun juga diharapkan mampu mendorong lebih banyak investasi dalam bidang ini," katanya.
Simak juga Video 'Kencan Pertama Dua Motor Listrik Honda: Banyak Lebihnya!':