Kala Boeing Jadi Pecundang di Lantai Bursa, Saham Nyungsep Diterpa Badai Krisis

Kala Boeing Jadi Pecundang di Lantai Bursa, Saham Nyungsep Diterpa Badai Krisis

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 01 Jan 2025 14:30 WIB
CEO Boeing Mengaku Bersalah, Janji Bakal Sepenuhnya Transparan
Ilustrasi/Foto: DW (News)
Jakarta -

Saham Boeing dijuluki 'pecundang' terbesar di indeks Dow Jones untuk kinerjanya tahun 2024. Saham produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) itu anjlok 32% karena terus-terusan dihantam berbagai krisis.

Sebagai perbandingan, saham pesaingnya, Airbus naik lebih dari 11% Dow Jones untuk 2024, dan naik 23% di indeks S&P 500. Adapun di awal tahun 2024 harga saham Boeing berada di level US$ 257,50.

Namun, dikutip dari Reuters, Rabu (1/1/2024), copotnya pintu pesawat Boeing 737 MAX milik Alaska Airlines menjadi awal mula rentetan insiden untuk Boeing. Insiden yang terjadi 5 Januari 2024 itu memicu otoritas berwenang melakukan penyelidikan hingga ditangguhkannya proses produksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di akhir bulan, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) membatasi produksi unit 737 menjadi 38 pesawat per bulan karena alasan keamanan dan kualitas. Saham Boeing merosot ke level US$ 211.

FAA tercatat belum mencabut batasan tersebut. Terlepas dari itu, Boeing memang kesulitan memproduksi pesawat 737 mendekati jumlah maksimum yang diizinkan per bulan.

ADVERTISEMENT

Alasannya beragam, mulai dari masalah rantai pasokan, masalah kualitas, hingga pemogokan karyawan selama tujuh minggu. Aksi tersebut menghentikan sementara sebagian besar produksi pesawat komersialnya, termasuk proyek 737.

Pada bulan Agustus, veteran dirgantara Kelly Ortberg bergabung dengan Boeing sebagai CEO, menggantikan Dave Calhoun. Periode bulan madu Ortberg berakhir pada awal September, ketika sekitar 33.000 pekerja produksi melakukan pemogokan karena perselisihan kontrak.

Konflik itu berlanjut hingga November ketika saham perusahaan mencapai titik terendahnya di level US$ 137,07. Selama pemogokan, Ortberg mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja Boeing sebesar 10%.

Boeing juga diperkirakan akan terus melakukan pembakaran uang pada tahun 2025. Namun janji untuk memotong biaya tenaga kerja dan memulai kembali produksi 737 pada awal Desember membantu saham Boeing pulih sebagian menjadi sekitar US$ 177 pada hari Selasa.

(ily/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads