PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) resmi melakukan pencatatan saham atau intial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/1/2025). RATU tercatat sebagai perusahaan ke-3 yang melakukan IPO di tahun 2025.
RATU IPO dengan menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai underwriter utama atau penjamin emisi efek. Adapun perseroan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 624 miliar dengan melepas 543.010.800 saham ke publik pada harga penawaran Rp 1.150 per saham.
Berdasarkan pantauan detikcom di lapangan, saham RATU pada saat dibuka perdana menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) di level 24,78% dengan harga Rp 1.436 per saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada IPO perdana pukul 09.03 WIB, RATU mencatat kapitalisasi pasar sebanyak 3,90 triliun dengan volume share sebanyak 146.400. Sementara turnover saham RATU tercatat sebanyak Rp 210,08 miliar dengan frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 632 kali.
"Sebagai perusahaan terbuka, kami berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan transparansi, dan memberikan kinerja terbaik bagi para pemegang saham," kata Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti, dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (8/1/2024).
Ia mengatakan, saham RATU mengalami oversubscribe sehari sebelum melakukan pencatatan saham. Alexandra mencatat sebanyak 313 kali.
"Kami juga berterima kasih kepada seluruh investor RATU, menurut data yang kami peroleh terdapat oversubscribe sekitar 313 kali dengan jumlah lebih dari 130.000 investor," tutupnya.
Sementara itu, RATU akan melepas sebanyak 543,01 juta atau setara dengan 20% jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan ke publik di harga Rp 1.150 per lembar saham dengan total nilai emisi sebesar Rp 624,46 miliar.
Berdasarkan prospektus emiten, hasil dana yang diperoleh akan digunakan untuk pinjaman kepada Perusahaan Anak, PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ) sebesar 157,36 miliar atau sekitar 25,2%, serta pinjaman kepada Perusahaan Asosiasi PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) sebesar 34,96 miliar atau 5,6%. Sementara sisa dana IPO, akan digunakan untuk modal kerja dan biaya operasional perseroan.
Untuk diketahui, RATU merupakan perusahaan holding yang berinvestasi di dua blok, yaitu Blok Cepu melalui Perusahaan Asosiasi PJUC dan Blok Jabung melalui Perusahaan Anak RETJ, dengan Blok Cepu menghasilkan 144 ribu barel minyak per hari, atau setara dengan sekitar 25% dari total produksi minyak di seluruh Indonesia.
Sementara di Blok Jabung, RATU memproduksi 52 ribu barel minyak dan gas, yang setara dengan 6% dari total produksi nasional pada semester pertama tahun 2024.
(rrd/rrd)