Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara soal rencana initial public offering (IPO) atau pencatatan saham perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Direktur Penilaian dan Pengembangan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan masih dalam tahap proses. Namun, ia tak menyebut berapa jumlah perusahaan plat merah yang hendak melantai di BEI.
"Lagi proses," singkat Nyoman di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir tahun 2024 lalu, diketahui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan holding group BUMN tambang MIND ID dikabarkan akan IPO. Namun, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan bahwa perusahaan BUMN yang akan IPO tersebut tidak terjadi dalam waktu dekat.
"Sementara ini belum ada yang kita lihat jangka pendek. Tapi jangka menengah menurut kami yang paling bagus untuk IPO itu di Group MIND ID," katanya di Gardu Induk Listrik PLN UIP2B Jamali, Depok, Jumat (27/12/2024).
Meski begitu, Tiko tidak menutup peluang tidak menutup kemungkinan pelaksanaan IPO baik melalui holding induk maupun langsung oleh anak perusahaan di bawahnya.
"Bisa di holding-nya (MIND ID), bisa di Inalum, atau bahkan keduanya. Jadi kita sedang kaji," katanya.
Untuk diketahui, pada periode pertama kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, tercatat tiga perusahaan plat merah dan anak perusahaan yang melantai di BEI.
Adapun perusahaan tersebut adalah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), dan PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP).
(rrd/rrd)