Saham Perusahaan Asuransi AS Anjlok Imbas Kebakaran Los Angeles

Saham Perusahaan Asuransi AS Anjlok Imbas Kebakaran Los Angeles

Heri Purnomo - detikFinance
Sabtu, 11 Jan 2025 21:00 WIB
The Palisades Fire ravages a neighborhood amid high winds in the Pacific Palisades neighborhood of Los Angeles, Thursday, Jan. 9, 2025. (AP Photo/Damian Dovarganes)
Mobil-mobil Hangus Jadi Saksi Bisu Ganasnya Kebakaran Hutan di California/Foto: AP/Damian Dovarganes
Jakarta -

Saham-saham asuransi Amerika Serikat (AS) merosot pada perdagangan Jumat (10/1) karena para analis memperkirakan kerugian yang diasuransikan dari kebakaran hutan yang melanda Los Angeles dapat mencapai US$ 20 miliar yang menjadikannya bencana termahal dalam sejarah California.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (11/1/2025), para analis sedang mengevaluasi dampak finansial dari bencana ini. J.P. Morgan menggandakan perkiraannya untuk kerugian yang diasuransikan menjadi lebih dari US$ 20 miliar. Wells Fargo juga memperkirakan kerugian yang sama dan menyatakan bahwa total dampak ekonomi dari bencana ini bisa melebihi US$ 60 miliar.

Wilayah Pacific Palisades adalah salah satu kawasan paling mahal di AS, rumah bagi bintang-bintang Hollywood dan mansion bernilai jutaan dolar AS. Sebelum bencana minggu ini, biaya asuransinya termasuk yang paling terjangkau di negara ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, situasi ini kemungkinan berubah setelah besarnya kerugian yang diperkirakan akibat kebakaran hutan yang melanda Los Angeles, serta perubahan regulasi yang diberlakukan akhir tahun lalu.

"Meski perusahaan asuransi properti utama di AS berada dalam kondisi keuangan yang baik, pasar asuransi properti di California telah menjadi tantangan yang membuat banyak perusahaan asuransi mempertimbangkan kembali penawaran produk mereka, termasuk keluar dari pasar," tulis Morningstar DBRS.

ADVERTISEMENT

Kebakaran yang melanda kawasan ikonik Los Angeles dan menyapu Hollywood Hills, sejauh ini telah menewaskan 10 orang dan menghancurkan hampir 10.000 bangunan. AccuWeather memperkirakan kerusakan dan kerugian ekonomi mencapai US$ 135-150 miliar, menunjukkan pemulihan yang sulit dan kenaikan biaya asuransi rumah.

"Butuh berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menentukan besarnya kerugian yang diasuransikan, tetapi kebakaran hutan di Los Angeles kemungkinan menjadi salah satu kebakaran hutan termahal dalam sejarah negara bagian," tulis Moody's Ratings dalam catatannya.

Sementara itu, Raymond James memperkirakan kerugian yang diasuransikan berada di kisaran US$ 11-17,5 miliar dan menyatakan bahwa bencana ini dapat menjadi kebakaran hutan termahal dalam sejarah AS. Analis di Morningstar DBRS memperkirakan kerugian yang diasuransikan lebih dari US$ 8 miliar, berdasarkan perkiraan awal.

"Perusahaan asuransi utama AS telah secara signifikan mengurangi eksposur mereka di California karena risiko kebakaran hutan yang mahal dan tidak dapat diprediksi, ditambah dengan kontrol harga yang ketat di negara bagian tersebut," tulis analis di Jefferies.

Kerugian akibat bencana telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan sangat merugikan keuntungan perusahaan asuransi karena pembayaran besar yang terkait dengan kerusakan properti, gangguan bisnis, dan klaim tanggung jawab. Bencana alam yang parah dan sering terjadi telah mempercepat langkah industri ini untuk mundur dari daerah berisiko tinggi, khususnya Florida dan California.

Mercury General mengatakan bahwa diperlukan waktu untuk memperkirakan total kerugian. Karena kebakaran hutan masih berlangsung, perusahaan memperkirakan kerugian melebihi tingkat retensi reasuransinya sebesar US$ 150 juta.

Untuk memberikan stabilitas kritis di tengah kehancuran akibat kebakaran, Komisioner Asuransi California Ricardo Lara menggunakan wewenangnya untuk menangguhkan semua pembatalan dan non-perpanjangan polis oleh perusahaan asuransi selama satu tahun. Lara juga mendesak perusahaan asuransi untuk menghentikan pembatalan dan non-perpanjangan polis yang sedang diproses sebelum kebakaran terjadi.

"Kekhawatiran utama saya saat ini adalah memastikan bahwa para penyintas kebakaran hutan menerima manfaat asuransi yang menjadi hak mereka sesegera mungkin," kata Lara.

(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads