PT Delta Giri Wacana (DGWG) Tbk resmi tercatat sebagai anggota Bursa Efek Indonesia (BEI) ke-8 melalui pencatatan saham atau initial public offering (IPO) yang dilakukan Senin (13/1/2025).
Melalui penawaran umum perdana, DGWG menawarkan 882.353.000 saham baru dengan harga Rp230 per saham. Saham yang diterbitkan berasal dari portepel DGWG, yang mewakili 15% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Alhasil dana segar yang dihimpun perusahaan sebesar Rp 202,94 miliar.
Berdasarkan pantauan detikcom pada panel perdagangan BEI pukul 09.00 WIB, saham DGWG naik 12,17% ke level Rp 258 per lembar saham. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 177,971 ribu dengan nilai transaksinya Rp 4,53 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 3,548 kali. Adapun kapitalisasi pasar pagi ini senilai Rp 1,58 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
President Director DGWG, David Yaory mengatakan, perseroan akan mengalokasikan dana hasil IPO digunakan untuk penyertaan modal kerja yang difokuskan pada pembelian bahan baku produk dalam memenuhi permintaan pasar.
Baca juga: IHSG Dibuka Melemah ke 7.060 di Awal Pekan |
Pada tahun 2025, kata David, pemerintah menetapkan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas utama dengan mengalokasikan anggaran yang menembus Rp159 triliun. Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, terjangkau, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian, memperkuat ekonomi pedesaan, dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan. "Sejalan dengan program pemerintah, DGWG tengah fokus memenuhi permintaan terhadap produk-produk agro input kami" kata David Dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Untuk diketahui, DGWG mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,4 triliun dengan laba bersih mencapai Rp32 miliar pada 30 Juni 2024. Karenanya, DGWG optimis dapat mempertahankan pertumbuhan yang positif berkat ekspansi dan strategi investasi yang solid.
Setelah dikurangi biaya emisi, perusahaan akan mengalokasikan 53,2% dari dana hasil IPO untuk pemenuhan modal kerja guna membeli bahan baku pembuatan pestisida.
Sementara itu, sekitar 46,8% akan disalurkan kepada PT Fertilizer Inti Technology sebagai penyertaan modal, yang akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja perusahaan tersebut, khususnya untuk pembelian bahan baku pembuatan pupuk.
DGWG diyakini memiliki pangsa pasar sekitar 8%. Karenanya, perseroan beberapa tahun ke depan, ekspansi secara bertahap akan difokuskan pada wilayah Riau dan Medan, dengan target kenaikan pendapatan mencapai Rp 8 triliun dalam 4-5 tahun. Saat ini, perusahaan mengoperasikan 22 gudang yang mendukung distribusi ke 7.000 toko di seluruh Indonesia.
(kil/kil)