5 Proyek Unit Karbon Diperdagangkan Tahun Ini

5 Proyek Unit Karbon Diperdagangkan Tahun Ini

Heri Purnomo - detikFinance
Senin, 20 Jan 2025 11:37 WIB
bank bjb dukung pembukaan perdagangan bursa karbon
Foto: Dok. bank bjb
Jakarta -

Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan terdapat 5 proyek siap untuk diperdagangkan pada Perdagangan Karbon Internasional oleh Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) yang resmi diluncurkan, Senin (20/1/2025).

Hanif mengatakan bahwa peluncuran hari ini merupakan komitmen Indonesia untuk mencapai target iklim Indonesia yang tertuang dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC).

"Pemerintah Indonesia berupaya keras untuk mencapai target NDC, salah satunya melalui penerapan Mekanisme Harga Karbon yang mencakup perdagangan karbon, perdagangan emisi," katanya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (20/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanif memastikan bahwa perdagangan karbon dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2021 Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional. Kemudian pihaknya juga memperkuat Sistem Registri Nasional (SRN).

"Jadi setiap transfer unit karbon akan dicatat untuk transaksi internasional dalam kerangka operasi harga karbon. Pemerintah Indonesia menjamin bahwa setiap sertifikat yang diterbitkan untuk perdagangan karbon internasional telah divalidasi dan disahkan," katanya.

ADVERTISEMENT

Adapun 5 proyek yang siap diperdagangkan di antaranya yakni, Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul yang mengurangi 5.000 ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e).

Kedua, pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4 sebesar 763.653 tCO2e dengan tahun penyerapan atau pengurangan emisi terjadi (tahun vintage) 2021.

Ketiga, pembangkit single cycle menjadi combined cycle di PLTGU Grati Blok 2 yang berpotensi menurunkan emisi sebanyak 495.000 ton CO2e.

Keempat, Blok 2 unit pembangkit di Muara Tawar berpotensi dapat menekan hingga 30.000 ton CO2e.

Kelima, Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang yang diperkirakan mampu mengurangi emisi hingga 750.000 ton CO2e.

Simak juga Video: RI Sambut Baik Implementasi Perdagangan Karbon Internasional Hasil COP29

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads