Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, menyiapkan skema baru untuk memacu gairah perdagangan karbon (IDXCarbon) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu ia ungkap menyusul pembukaan perdana perdagangan IDXCarbon hari ini, Senin (20/1/2025).
"Kami di internal Kementerian Kehutanan sedang menyiapkan skema yang mudah-mudahan akan menimbulkan gairah bagi pasar karbon," kata Raja Juli di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Raja Juli mengatakan, pihaknya insentif berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memacu gairah IDXCarbon. Dalam waktu dekat, uang juga berencana meluncurkan skema itu di BEI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu pertemuannya akan semakin intensif, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama sektor FOLU (Forest and Other Land Uses), akan bisa juga kita launching di tempat ini (Main Hall BEI)," terangnya.
Raja Juli mengatakan IDXCarbon menjadi komitmen pemerintah dalam memerangi emisi karbon baik domestik maupun global. Pembukaan perdagangan karbon juga dinilai sejalan dengan mandat dari forum COP 29 di Azerbaijan beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, pada awal peluncurannya, IDXCarbon mencatat volume perdagangan tercatat sebanyak 41,822 tCO2e pukul 09.33 WIB. Adapun tercatat sebanyak 5 proyek yang diperdagangkan dengan 9 pengguna jasa.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar mengatakan, perdagangan karbon juga menjadi bagian dari yang diakomodir pihaknya baik internasional maupun domestik.
"OJK telah mengakomodir satuan karbon domestik dan internasional untuk diperdagangkan melalui bursa karbon, termasuk oleh investor asing dan keterlibatan pihak asing dalam bursa karbon," kata Mahendra dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Lihat juga Video: RI Sambut Baik Implementasi Perdagangan Karbon Internasional Hasil COP29