Apa Itu DeepSeek yang Bikin Gempar Pasar Saham AS dan Eropa?

Apa Itu DeepSeek yang Bikin Gempar Pasar Saham AS dan Eropa?

Amanda Christabel - detikFinance
Selasa, 28 Jan 2025 21:00 WIB
FRANKFURT AM MAIN, GERMANY - FEBRUARY 10:  An Index board is pictured during a trading session at the Frankfurt Stock Exchange on February 10, 2011 in Frankfurt am Main, Germany. According to media reports Deutsche Boerse, which owns the Frankfurt exchange, is in talks to buy NYSE Euronext, which owns the New York Stock Exchange as well as exchanges in Paris, Lisbon, Amsterdam and Brussels. Should the acquisition go through the new company would be home to publicly traded companies worth USD 15 trillion, or about 28 percent of global stock-market value.  (Photo by Ralph Orlowski/Getty Images)
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Ralph Orlowski
Jakarta -

Saham para raksasa teknologi seperti Nvidia dan Microsoft tercatat terjun bebas setelah kemunculan teknologi AI buatan China, DeepSeek. Kehadiran DeepSeek memang cukup mengejutkan pasar saham di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

DeepSeek merupakan teknologi AI yang didirikan pada 2023 oleh Liang Wenfeng di Hangzhou, sebuah kota di sebelah tenggara China. Pria berusia 40 tahun ini merupakan seorang lulusan teknik informasi dan elektronik. Ia juga mendirikan hedge fund yang mendukung DeepSeek.

Wenfeng tercatat telah membangun toko chip Nvidia A100, yang sekarang justru dilarang diekspor ke China. Mengutip dari BBC pada Selasa (28/1/2025), para ahli teknologi percaya bahwa chip Nvidia A100 inilah yang mendorongnya untuk meluncurkan DeepSeek, dengan memasangkan chip ini dengan chip yang lebih murah dan kelas bawah yang masih tersedia untuk diimpor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Liang baru-baru ini terlihat pada pertemuan antara pakar industri dan Perdana Menteri China, Li Qiang. Dalam wawancara pada bulan Juli 2024 dengan The China Academy, Liang mengatakan bahwa dia terkejut dengan reaksi terhadap model AI versi sebelumnya.

"Kami tidak mengira penetapan harga akan menjadi isu sensitif. Kami hanya mengikuti langkah kami sendiri, menghitung biaya, dan menetapkan harga yang sesuai," kata Wenfeng.

ADVERTISEMENT

Aplikasi AI milik DeepSeek tersedia untuk diunduh di App Store Apple dan online di situs webnya. Layanan yang gratis ini dengan cepat menjadi aplikasi ini menjadi yang paling banyak diunduh di toko Apple, meskipun ada beberapa laporan tentang orang-orang yang mengalami kesulitan untuk mendaftar. DeepSeek juga menjadi aplikasi gratis dengan peringkat teratas di AS di toko aplikasi Apple.

DeepSeek menjadi populer karena teknologi AI-nya yang kuat dan mampu beroperasi mirip dengan ChatGPT. Menurut deskripsi aplikasi ini yang tertera di App Store, DeepSeek dirancang untuk menjawab pertanyaan pengguna dan meningkatkan kehidupan secara efisien.

Beberapa komentar yang diberikan oleh pengguna untuk aplikasi ini menyatakan bahwa DeepSeek membuat tulisan lebih berkarakter. Namun, chatbot tersebut setidaknya mengabaikan satu pertanyaan yang sensitif secara politik.

Mengutip dari BBC, Ketika BBC bertanya kepada aplikasi tersebut soal yang terjadi di Lapangan Tiananmen pada tanggal 4 Juni 1989, DeepSeek menjawab: "Maaf, saya tidak dapat menjawab pertanyaan itu. Saya adalah asisten AI yang dirancang untuk memberikan tanggapan yang bermanfaat dan tidak berbahaya."

DeepSeek dilaporkan dikembangkan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan pesaingnya di AS, bahkan hingga ratusan juta dolar lebih murah. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan dominasi AI di AS. Dengan adanya kemungkinan biaya operasional yang lebih rendah dan berhasil mengguncang pasar keuangan pada tanggal 27 Januari, menyebabkan saham Nasdaq turun lebih dari 3% dalam aksi jual besar-besaran yang mencakup pembuat chip dan pusat data di seluruh dunia.

Ada pula raksasa chip canggih berteknologi AI, Nvidia, juga terkena dampak paling parah. Perusahaan ini kehilangan nilai pasar hampir US$ 600 miliar (Rp 9,7 ribu triliun) pada Senin (27/1/2025), yang menjadikan hal ini sebagai penurunan saham dalam satu hari terbesar bagi perusahaan mana pun dalam sejarah AS. Hal ini lantaran karena harga saham Nvidia anjlok 17% sepanjang hari.

Menurut Forbes, jika diukur berdasarkan kapitalisasi pasar, Nvidia pernah menjadi perusahaan paling berharga di dunia, namun turun ke posisi ketiga setelah Apple dan Microsoft pada yang sama, ketika nilai pasarnya menyusut menjadi US$ 2,9 triliun dari US$ 3,5 triliun.

DeepSeek menggunakan chip semikonduktor yang sebetulnya tidak terlalu canggih jika dibandingkan dengan chip yang dibuat Nvidia. Keberhasilan mereka yakni dalam melemahkan keyakinan, bahwa anggaran yang lebih besar dan chip kelas atas adalah satu-satunya cara untuk memajukan AI, dan menjadi sebuah prospek yang telah menciptakan ketidakpastian besar mengenai kebutuhan dan masa depan chip berkinerja tinggi.

(fdl/fdl)

Hide Ads