Beda Investasi Saham, Reksa Dana, dan Obligasi, Ini yang Aman Bagi Pemula

Beda Investasi Saham, Reksa Dana, dan Obligasi, Ini yang Aman Bagi Pemula

Elmy Tasya Khairally - detikFinance
Minggu, 16 Feb 2025 05:02 WIB
Ilustrasi Investasi
Foto: Ilustrasi investasi (Shutterstock)
Jakarta -

Berinvestasi merupakan salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan finansial di masa depan. Kini, banyak terdapat pilihan investasi untuk masyarakat, di antaranya saham reksadana, dan obligasi.

Ketiga pilihan investasi ini menawarkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi, ketahui dulu perbedaan ketiganya sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Saham

Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Mengutip laman Bursa Efek Indonesia, dengan menyertakan modal, pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saham bisa diartikan sebagai tanda bukti kepemilikan perusahaan. Pemilik saham disebut juga sebagai pemegang saham.

Kelebihan Saham

Ada dua keuntungan yang didapatkan investor ketika memiliki saham. Berikut penjelasannya:

ADVERTISEMENT

1. Dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberi perusahaan dari keuntungan yang dihasilkan. Apabila pemodal ingin mendapat dividen, maka dia harus memegang saham dalam waktu lama.

Pembagian diberikan ketika kepemilikan saham berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapat dividen.

2. Capital Gain

Capital Gain adalah selisih antara jual dan beli. Contohnya, investor membeli saham di sebuah perusahan dengan harga Rp 4.000 dan menjualnya Rp 4.500 per saham. Sehingga, pemodal mendapat keuntungan Rp 500 per saham yang dijual.

Kekurangan Saham

Selain ada keuntungan atau kelebihan dari saham, ada pula peluang risiko yang bisa terjadi. Berikut di antaranya:

1. Capital Loss

Capital Loss adalah kebalikan capital gain, yaitu di mana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.

2. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas bisa berupa perusahaan yang dimiliki dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Untuk menghindari risiko ini, pemegang saham dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perusahaan.

Reksa Dana

Menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, Reksa Dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal. Dana ini selanjutnya akan diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Investasi ini menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat pemodal, khususnya bagi pemodal kecil atau yang tidak mempunyai banyak waktu serta keahlian untuk menghitung risiko dari investasi yang diberikan. Saat berinvestasi pada reksa dana, dananya akan dikelola oleh manajer investasi profesional, sehingga pemodal tidak perlu repot-repot memantau kinerja investasinya. Sebab, hal tersebut sudah dialihkan kepada manajer investasi.

Kelebihan Reksa Dana

Sebelum berinvestasi reksa dana, ketahui kelebihannya. Mengutip laman CIMB, berikut di antaranya:

1. Biayanya Rendah

Reksa dana merupakan dana yang dikumpulkan dari banyak investor dan kemudian dikelola secara profesional. Sehingga, terdapat besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut serta menghasilkan keuntungan reksa dana yakni efisiensi dalam biaya transaksi.

2. Dikelola Manajemen Profesional

Pengelolaan portofolio suatu reksa dana dilakukan oleh Manajer Investasi yang mengkhususkan keahliannya dalam pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting, sebab pada umumnya Pemodal individu mempunyai keterbatasan waktu. Sehingga, mereka tidak bisa melakukan riset secara langsung dalam menganalisis harga efek dan mengakses informasi ke pasar modal.

3. Transparansi Informasi

Pengelola reksa dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) setiap hari, menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur. Sehingga, investor bisa memonitor perkembangan investasinya secara rutin.

Kekurangan Reksa Dana

Selain kelebihan, penting pula mengetahui kekurangan atau risiko dari investasi ini.

  1. Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan. Hal ini dipengaruhi turunnya harga dari efek seperti saham, obligasi dan lainnya yang masuk dalam portofolio reksa dana
  2. Risiko yang menyangkut kesulitan yang dihadapi manajer investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer investasi akan kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
  3. Risiko wanprestasi. Kondisi ini bisa timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.

Obligasi

Menurut laman OJK pedia, obligasi adalah dokumen bermaterai di mana penerbit dokumen akan membayar kembali utang pokoknya di waktu tertentu, sesuai dengan yang tertulis dalam perjanjian awal.

Mengutip laman Bank Mega Syariah, pada dasarnya, obligasi dapat disebut sebagai utang. Sebab, penerbit obligasi berjanji akan membayar kembali uang yang diterimanya dari investor.

Penerbit obligasi akan mengembalikan harga pokok obligasi beserta bunganya kepada investor sampai jatuh tempo. Adapun ketentuan pembayaran akan tertulis dalam dokumen perjanjian.

Keuntungan Obligasi

Beberapa keuntungan dari obligasi yang penting untuk diketahui adalah

  1. Mendapat kupon atau fee secara periodik di atas nilai utang pokok. Biasanya tingkat bunga kupon di atas BI rate.
  2. Mendapat capital gain atas penjualan efek yang bersifat utang di pasar sekunder
  3. Memiliki risiko yang relatif lebih rendah dibanding instrumen lainnya. Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah bisa dikatakan sebagai instrumen yang bebas risiko.

Kekurangan Obligasi

Seperti saham lainnya, obligasi juga mempunyai kekurangan. Berikut di antaranya

  1. Meski risikonya rendah, tapi ada risiko lain dalam bentuk gagal bayar. Hal ini bisa menjadi peluang berkurangnya keuntungan investasi
  2. Tingkat bunga obligasi mengacu pada besaran bunga di pasar keuangan
  3. Risiko capital loss masih mungkin terjadi sebelum jatuh tempo.

Mana yang Lebih Aman untuk Pemula dengan Modal Rp 1 Juta?

Reksadana mempunyai potensi keuntungan yang besar dengan modal sedikit. Menurut laman Bibit, modal yang dibutuhkan dalam reksa dana bisa sangat kecil, yaitu hanya Rp 100.000. Hal tersebut karena investasi ini mengumpulkan dana dari banyak pemodal. Sehingga, menghasilkan biaya transaksi yang lebih efisien.

Untuk memulai investasi modal kecil, investor memang tidak bisa langsung membeli saham perusahaan besar dan keuntungan besar dengan cepat. Namun, investasi dengan sedikit uang bisa menguntungkan saat dibutuhkan di masa yang akan datang. Sehingga investasi ini bisa dipilih untuk calon investor dengan modal Rp 1 juta.




(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads