Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan, pihaknya masih menanti perkembangan terkait kelolaan BUMN yang bakal di bawah Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Pasalnya, beberapa BUMN tercatat di BEI.
"Nah itu yang kita sama-sama menunggu bagaimana nanti pengembangannya," kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Diketahui, BPI Danantara menargetkan seluruh aset BUMN merapat hingga bulan Maret. Pada bulan Maret, perusahaan plat merah, termasuk BUMN pangan hingga aviasi bakal masuk dalam kelolaan Danantara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini tercatat beberapa perusahaan BUMN yang sahamnya tercatat di BEI yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRRI), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Selain itu, Jeffrey juga mengaku belum mendapat informasi imbas kehadiran Danantara terhadap likuiditas emiten BUMN di BEI. Sementara, terkait dengan pergerakan saham emiten perbankan yang belakangan rontok, ia mengatakan tak berkaitan dengan Danantara.
"Kami belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait itu (pengaruh Danantara terhadap likuiditas pasar modal). Kalau koreksi atas harga saham, itu kan banyak faktor. Apakah karena faktor itu atau faktor-faktor lain kan mungkin rekan-rekan analis yang bisa memberikan penilaian lebih pas," ujarnya.
Ditemui terpisah, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan pihaknya juga masih menanti arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ihwal penyesuaian instrumen investasi. Namun begitu, ia menekankan bahwa PT BEI akan selalu adaptif.
"Nanti kita dengan OJK akan melihat, kira-kira instrumen apa yang cocok. Kita kan punya banyak. Ya kan, untuk properti kita punya Dire dan sebagainya, ya kan," kata Iman di Gedung BEI, Jakarta.
Diberitakan sebelumnya, COO Danantara Dony Oskaria menyatakan kemungkinan aset semua BUMN akan diinbrengkan ke Danantara dari negara sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Maret 2025.
"Sebelum RUPS sudah harus pindah diinbrengkan ke Danantara. Bulan Maret ini, akhir Maret ini," papar Dony di Istana Kepresiden, Jakarta Pusat, Senin (24/2).
Sementara itu, CEO Danantara Rosan Roeslani menyatakan pihaknya juga akan melakukan evaluasi secara menyeluruh dari semua BUMN. Beberapa penyempurnaan pun disebut Rosan bakal dilakukan.
"Kita akan lakukan evaluasi secara menyeluruh. Dan kita akan lakukan banyak penyempurnaan-penyempurnaan, sehingga harapannya semua ini bisa berjalan dengan good governance, transparansi, dan juga menganut aset-aset yang baik yang benar dalam kita menjalankan perusahaan ini," jelas Rosan.
(acd/acd)