Respons Bos Adaro, BNBR, hingga Sinar Mas soal IHSG Sempat Anjlok

Respons Bos Adaro, BNBR, hingga Sinar Mas soal IHSG Sempat Anjlok

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 03 Mar 2025 20:32 WIB
Bursa Bertemu Bos-bos emiten bahas IHSG anjlok
Pertemuan OJK & BEI dengan bos-bos emiten, bahas IHSG sempat anjlok.Foto: Andi Hidayat/detikcom
Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar pertemuan dengan para bos perusahaan yang terdaftar pada pasar modal (emiten). Materi pembahasan seputar anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Pertemuan tersebut menghasilkan opsi menunda implementasi short selling. Selain itu, OJK dan BEI juga akan mengkaji buyback saham tanpa menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Lantas, bagaimana respons para bos emiten?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir menilai secara fundamental saham emiten di pasar modal dalam negeri yang secara fundamental memiliki harga murah.

"Saya lihat secara fundamental banyak sekali perusahaan-perusahaan di dalam negeri, perusahaan-perusahaan kita yang memang, jadi saya lihat memang dari sisi value-nya itu murah. Jadi it's time to buy menurut saya," kata pria biasa disapa Boy Thohir itu dalam konferensi persnya di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (3/3/2025).

ADVERTISEMENT

Selain itu, kata Boy Thohir, penurunan IHSG terjadi imbas dari ketidakpastian kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Namun, ia menilai ada prospek cerah dibalik kebijakan tersebut.

"Trump kan biasanya kan deal maker, kita baca bukunya aja kan. Nah jadi kalau deal maker pasti kan ujung-ujungnya kan bill. Kalau deal kan berarti prospeknya cerah nanti kan, kalau cerah pasti (IHSG) akan naik kan. It's time to buyback," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama di PT Indika Energy Tbk Arsjad Rasjid mengatakan, sentimen IHSG tak terlepas dari kondisi ekonomi global. Namun, ia menilai IHSG bisa kembali pada tren positif dari sinergi antara pelaku pasar modal.

Arsjad juga mengatakan, opsi mengkaji buyback tanpa RUPS merupakan langkah positif untuk mengembalikan tren positif IHSG.

"Tadi juga yang disodorkan mengenai buyback dan semuanya, itu adalah bagaimana kita melihatnya menjadi suatu positif. Tapi kita harus tetap menjaga governance-nya," jelas Arsjad.

Chief Executive Officer (CEO) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie juga mengatakan hal yang sama. Dalam pertemuan ini, para pelaku pasar memberi masukan, bagaimana memberikan sentimen positif bagi IHSG.

"Saya rasa pertemuan seperti ini menandakan bahwa kita ini mempunyai mempunyai sistem reaction atas suatu yang menurut kita sudah sedikit berlebihan," jelasnya.

Anindya mengatakan, melemahnya IHSG akibat dari faktor eksternal. Bahkan, ia mnegatakan 50% pengaruhnya terjadi akibat ketidakpastian global.

"Kami melihat bahwa hal ini bukan kita tidak pernah melihat sejak 2008, tahun 97, 98, tahun 2020. Kita melihat ini murni, bisa dibilang ya 50% karena external factors," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu mengatakan, pertemuan ini diharapkan mampu menelurkan solusi. Pasalnya, secara fundamental Barito Grup masih tetap tumbuh di beberapa tahun terakhir.

"Selama ini kami bangga, beberapa tahun ini rata-rata semua di atas 10% dari grup kami. Jadi kalau cerita badai yang kita rasakan sekarang, semua badai akan dilalui," ungkapnya.

Terakhir, Chairman & CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Franky Oesman mentatakan, masukan yang disampaikan para pelaku pasar modal agar masyarakat dapat memahami cara bermain saham.

(hns/hns)

Hide Ads