.webp)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan menata ulang jumlah anak dan cucu perusahaan. Jumlah anak cucu mulai tahun ini akan dihapus yang berada di luar sektor bisnis konstruksi dan Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC).
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan hal ini dilakukan menyusul adanya penurunan pasar konstruksi 2025, terlebih pada proyek pemerintah. Untuk itu perusahaan hanya menggarap proyek yang sedang berjalan maupun pada proyek swasta atau BUMN.
"Kita akan tata ulang baik cucu maupun anak, di antaranya pada tahun ini kami akan mengurangi jumlah cucu supaya tidak terlalu banyak maupun penataan ulang anak, sehingga kami akan fokus kepada bisnis konstruksi dan EPCC saja, di luar ini kita akan hapus," kata Agung dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (5/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, WIKA akan melakukan divestasi atau recycling asset pada 2025. Hal ini dinilai akan mengurangi beban investasi dan memberikan dana tunai untuk memperkuat modal dan penyelesaian kewajiban.
"Ini sudah kita buatkan roadmap-nya di antara tahun 2025 ada beberapa tol maupun mungkin yang SPAM juga mungkin kita akan segera proses juga. Kemudian berikutnya mungkin tahun 2026 ada lagi," jelas Agung.
Kemudian langkah yang akan dilakukan selanjutnya yakni upaya efisiensi operasi bisnis. Agung menyebut WIKA sudah melakukan penurunan biaya operasional dengan target minimal 15% mulai dari operasional hingga efisiensi remunerasi.
"Sampai saat ini kami mempertahankan semua pegawai yang ada, tetapi kami membuat efisiensi-efisiensi baik itu pemasaran, sponsorship, konsultan dan sebagainya", tegas Agung.
Sebagai informasi, saat ini WIKA memiliki tiga bisnis utama yakni infrastruktur, gedung dan EPCC yang dalam operasinya didukung oleh 8 anak usaha yang bergerak pada hulu dan hilir bisnis konstruksi. Total karyawan per 2024 mencapai 2.064 orang.
Simak juga Video 'Jokowi Tak Ingin Konstruksi Hanya soal Bangun Beton: Tapi Juga Estetika':
