Bos BEI Bocorkan Prospek IPO di Tengah Tekanan IHSG dan Aksi Jual Saham

Bos BEI Bocorkan Prospek IPO di Tengah Tekanan IHSG dan Aksi Jual Saham

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 19 Mar 2025 12:27 WIB
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman/Foto: Samuel Gading/detikcom
Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis dengan prospek pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di tengah tekanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan aksi net sell atau jual bersih yang dilakukan investor asing.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, antrean atau pipeline IPO calon emiten masih tidak berubah kendati IHSG melemah. Bahkan saat ini, tercatat 10 emiten yang melakukan IPO sepanjang 2025.

"Saya lihat secara pipeline nggak berubah. Ini kan kita bicara (kondisi) kemarin, IPO itu kan jangka panjang, masih ada satu tahun. Kita sudah lihat hari ini, listing kita sudah 10 yang listing," kata Iman di Main Hall BEI, Jakarta Selatan, Rabu (19/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iman juga meyakini, akan ada penambahan permintaan yang terjadi pada pasar saham domestik. Optimisme ini menyusul kebijakan baru pembelian kembali saham atau buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diumumkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini.

"Ada upaya-upaya yang dilakukan oleh OJK dan kita harapkan akan ada penambahan permintaan-permintaan lain yang terjadi di domestik. Kita harapkan ya bisa juga meningkatkan kepercayaan dari asing. Apa yang statement-statement yang disampaikan ini semoga juga bisa meredam kekhawatiran investor asing terhadap bursa Indonesia," tutupnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, berdasarkan data RTI Business hari ini pukul 12.07 WIB, aksi jual bersih yang dilakukan investor asing untuk keseluruhan pasar Rp 2,49 triliun dan pasar domestik Rp 2,57 triliun. Pergerakan IHSG usai pengumuman aturan buyback tanpa RUPS menguat 61.082 poin atau 0,98% ke level 6.284.

Untuk diketahui, hingga 14 Maret 2025 tercatat 10 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 3.88 Triliun. Saat ini tercatat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline sesuai POJK Nomor 53/POJK.04/2017, yakni satu perusahaan skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, dan 25 perusahaan skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.

Berikut Rinciannya Sektornya:

• 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
• 1 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
• 6 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
• 3 Perusahaan dari sektor Energy;
• 1 Perusahaan dari sektor Financials;
• 4 Perusahaan dari sektor Healthcare;
• 4 Perusahaan dari sektor Industrials;
• 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures;
• 1 Perusahaan dari sektor Technology;
• 2 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic

Simak juga Video: Penjelasan Bos BEI Soal IHSG Anjlok Hingga Tutup Sementara Perdagangan Saham

(ara/ara)

Hide Ads