PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencetak laba Rp 4,9 triliun atau tumbuh 19% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2024. Return on Equity (ROE) atau imbal hasil atas ekuitas juga naik 13%.
Direktur OCBC Hartati mengatakan, perusahaan mencatat pertumbuhan bunga bersih bank 9% menjadi Rp 11,04 miliar dengan margin 4,4% seiring pertumbuhan kredit yang meningkat pesat.
"Penempatan bunga bersih bank meningkat 11% menjadi Rp 11 triliun dengan margin bunga bersih atau NIM sebesar 4,4%. Kenaikan pendapatan bunga bersih ini seiring dengan pertumbuhan kredit yang diberikan dan juga meningkatan CASA," kata Hartati dalam paparan publik tahunan di OCBC Tower, Jakarta Selatan, Kamis (20/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, OCBC juga mencatat penyaluran kredit Rp 170,5 triliun tumbuh 11% sepanjang 2024 dibandingkan tahun sebelumnya Rp 154,1 triliun. Pertumbuhan ini tercermin dalam Loan to Deposit Ratio sebesar 81,9%.
Hartati merinci, kredit yang disalurkan OCBC dibagi berdasarkan jenis penggunaan, yakni modal kerja sebesar 40%, investasi 43%, dan konsumsi 17%.
"Rasio BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) tercatat sebesar 71% atau sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Terjagannya rasio BOPO ini terutama karena berkurangnya cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan seiring dengan perjagannya kualitas kredit," jelasnya.
Perseroan juga mencatat pertumbuhan dana simpanan nasabah atau Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 205,9 triliun atau sekitar 13% dengan rasio Giro dan Tabungan (CASA) sebesar 55,3%.
Sedangkan untuk risiko kredit macet atau non-performing loan (NPL) sebesar 1,6%, diklaim lebih rendah dari rata-rata industri keuangan. Sementara Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (CKPN) turun dari 325% ke 307%.
"Bank senantiasa melakukan prinsip kehati-hatian tercermin pada kualitas aset yang terjaga dengan rasio NPL bruto sebesar 1,6%," tutupnya.
Baca juga: Sah! OCBC NISP Caplok Bank Commonwealth |
OCBC Tebar Dividen Rp 2,43 Triliun
OCBC akan membagikan dividen tunai Rp 106 per saham atau sebesar Rp 2,43 triliun. Artinya, dividen tunai yang dibagikan OCBC adalah 50% dari laba bersih.
"Rapat menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2024 sebagai yang berikut. Rp106 per saham atau sebesar Rp2,40 juta ditanggah sebagai dividen tunai atau dividen PR sebesar 50 per saham dari laba bersih," kata Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja
Selain itu, RUPST juga menyetujui alokasi laba bersih sebesar Rp 100 untuk cadangan umum perempuan. Sementara sisanya, ditetapkan sebagai laba ditahan.
Parwati mengatakan, RUPST juga menyepakati pembelian saham kembali atau buyback dari pemegang saham publik sebesar 390.000 atau sekitar 0,002% dari total modal yang dikeluarkan dan disetor penuh dalam perseroan.
"Rapat menyetujui pembelian kembali saham perseroan atau buyback dan pengalihan saham hasil buyback sebesar 390.000 saham dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variable pada direksi dan karyawan dengan perkiraan biaya tidak melebihi Rp 800 juta," tutupnya.
Lihat juga video: Pembagian Dividen Sektor Perbankan Jadi Penopang Penguatan