.webp)
Sejumlah saham seri B milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai dialihkan ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (BKI) dengan skema inbreng. BKI merupakan alat Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk mengalihkan saham tersebut.
Dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI pada Senin (24/3), sebanyak 10 emiten BUMN yang mengalihkan saham seri B ke BKI. Saham emiten tersebut terdiri beberapa sektor seperti perbankan, konstruksi, telekomunikasi, industri, dan transportasi.
Emiten perbankan, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sektor konstruksi tercatat PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), sektor telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), industri semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). Sementara emiten transportasi udara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), melakukan pengalihan saham seri B dan seri C.
Untuk diketahui, saham seri B biasanya diterbitkan perseroan untuk investor institusional. Namun, pemegang saham seri B tidak memiliki hak suara yang besar lantaran tidak terlibat dalam pengambilan keputusan strategis emiten seperti pemilik saham seri A.
Rincian Saham BUMN yang Dialihkan:
BMRI mengalihkan kepemilikan 48,5 miliar saham seri B atau 52%
BBRI mengalihkan kepemilikan 80,6 miliar saham seri B atau 53,19%
BBNI mengalihkan kepemilikan 22,3 miliar saham seri B dan C atau 60%
BBTN mengalihkan kepemilikan 8,4 miliar saham seri B atau 60%
JSMR mengalihkan kepemilikan 5,08 miliar saham seri B atau 70%
TLKM mengalihkan kepemilikan 51,6 miliar saham seri B atau 52,09%
SMGR mengalihkan kepemilikan 3,4 miliar saham seri B atau 51,20%
WIKA mengalihkan kepemilikan 36,2 miliar saham seri B atau 91,018 %
KRAS mengalihkan kepemilikan 15,4 miliar saham seri B atau 80,00%
GIAA mengalihkan kepemilikan 15,6 miliar saham seri B dan seri C sebanyak 43,3 miliar dengan total keseluruhan sebesar 59,03 miliar saham atau 65,536%
