=PT Bank Mega Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan menyetujui untuk memberikan dividen yang jumlahnya sekitar 40% dari laba bersih, yaitu sebesar Rp 1,05 triliun yang akan dibagikan sesuai ketentuan yang berlaku.
Selain itu, sebesar Rp1,58 triliun akan dibukukan sebagai saldo laba dan sisanya akan disisihkan sebagai dana cadangan guna memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) Pasal 70. Dalam RUPST ini juga menyetujui pengunduran diri Lay Diza Larentie sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan dan C. Guntur Triyudianto selaku Direktur Perseroan sejak ditutupnya RUPS Tahunan, serta mengangkat Heriawan Gazali sebagai Direktur Perseroan.
Sehubungan dengan itu, maka susunan pengurus Bank Mega terdiri dari Kostaman Thayib selaku Direktur Utama, Indivara Erni selaku Wakil Direktur Utama, ada pula Yuni Lastianto, Madi Darmadi Lazuardi, Martin Mulwanto, YB Hariantono, dan Heriawan Gazali selaku direktur perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengangkatan Heriawan Gazali tersebut akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar Corporate Secretary Bank Mega, Christiana M. Damanik dalam keterangan resmi, Kamis (27/3/2025).
Sementara itu, terkait laporan kinerja perseroan tahun buku 2024, Total aset pada akhir 2024 menjadi sebesar Rp 134,92 triliun atau tumbuh 2,17%. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega tahun 2024 tercatat sebesar Rp 91,67 Triliun, dengan rasio CASA sebesar 30,08% dari sebelumnya sebesar 28,83%. Membaiknya komposisi CASA disebabkan peningkatan pada giro dan tabungan, masing-masing tumbuh sebesar 2,54% dan 9,74% atau tumbuh menjadi Rp 10,38 triliun dan Rp 17,19 triliun.
"Total kredit pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp64,65 Triliun. Bank tetap fokus menyalurkan kredit kepada segmen Korporasi dan Joint Financing. Rasio Kredit bermasalah (NPL Gross) 2023 tetap terjaga sebesar 1,69% dengan NPL Net sebesar 1,22%. Rasio NPL Gross Bank Mega ini masih berada dibawah NPL Gross Perbankan sebesar 2,08% per Desember 2024," tambah Christiana.
Atas pencapaian bisnis tersebut, Bank Mega membukukan laba bersih (PAT) Tahun 2024 sebesar Rp 2,63 triliun dibanding Rp 3,51 triliun pada periode yang sama di 2023. Dari sisi rasio, perseroran membukukan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 25,77% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 70,34% yang mencerminkan bahwa Bank Mega senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid. Rasio keuangan lainnya terjaga dengan baik, yaitu ROA sebesar 2,56%, ROE sebesar 13,62%, NIM 4,64%, dan BOPO sebesar 73,61%.
"Perseroan telah menetapkan Rencana Bisnis Bank untuk tahun buku 2025, antara lain yaitu akan mencapai laba bersih Rp2,8 Triliun; total kredit akan menjadi sebesar Rp 75 triliun, DPK akan menjadi sebesar Rp 99 triliun, dan menargetkan total aset sebesar Rp 142 triliun," ujarnya.
Strategi yang akan dilakukan untuk mencapai rencana bisnis antara lain transformasi kantor cabang dengan fokus ke costumer ecosystem, menurunkan cost of fund melalui peningkatan DPK murah, meningkatkan volume kredit & perbaikan kualitas kredit, mengembangkan transaction banking, serta melakukan efisiensi biaya.
(kil/kil)