Perhatian! Ada Perang Tarif, IHSG Dibayangi Koreksi Usai Libur Panjang

Perhatian! Ada Perang Tarif, IHSG Dibayangi Koreksi Usai Libur Panjang

Amanda Christabel - detikFinance
Selasa, 01 Apr 2025 16:00 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan begitu cerah. IHSG dibuka dengan kokoh di zona hijau.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bisa merosot lebih dalam dengan adanya rencana diumumkannya perang dagang oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada esok hari. Kabarnya, Trump akan mengumumkan pungutan timbal balik lantaran praktik dagang yang dianggap tidak adil oleh pemerintahannya.

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan saat pasar saham kembali dibuka pada 8 April 2025 nanti, bisa jadi IHSG kembali merosot. Dolar AS pun akan terus menguat.

"Masalah perang dagang di 2 April itu, saya sebagai seorang pengamat sudah empis-empisan bahwa ini akan terjadi seperti ini. Apalagi, defisit fiskal yang kemungkinan besar akan melebar. Kalau anggota dewan mengatakan bahwa pada saat pembukaan IHSG akan mengalami penguatan, bagi saya itu tidak terlalu," kata Ibrahim kepada detikcom, Selasa (1/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma IHSG yang melemah, namun daya tawar rupiah juga diproyeksi mengendor lantaran belum adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI) yang saat ini masih libur.

"Bank Indonesia pun juga tidak melakukan intervensi di pasar. Ini kemungkinan besar Rupiah pun juga akan melemah. Apakah melemahnya mendekati level Rp 17 ribu atau tidak, kita nanti lihat pada saat perdagangan internasional. Kemungkinan besar nanti di hari Rabu (2/4/2025) akan ketahuan di pasarnya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Kita juga belum tahu nanti pernyataan Trump tanggal 2 April, apakah Indonesia akan kena juga terhadap perang dagang ini? Kita tahu sendiri, bahwa saat ini Indonesia pun juga sedang mengalami permasalahan ekonomi. Bukan hanya Indonesia, hampir semua negara. Apalagi nanti seandainya Indonesia masuk dalam kancah negara-negara yang surplus, ini pun juga harus siap-siap pemerintah melakukan tanggapan secepatnya," kata Ibrahim.

(eds/eds)

Hide Ads