Prabowo: Orang Bicara Saham Jatuh, Kalau Naik Diam

Prabowo: Orang Bicara Saham Jatuh, Kalau Naik Diam

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 08 Apr 2025 13:37 WIB
Presiden Prabowo
Foto: Presiden Prabowo (YouTube detikcom)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto merespon Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat anjlok beberapa waktu lalu. Pada kondisi tersebut banyak orang menganggap pemerintah telah gagal dalam menjalankan perannya.

Namun demikian, Prabowo menyinggung ketika IHGS kembali kepada posisi tinggi, orang-orang tidak banyak berkomentar.

"Orang selalu bicara kalau pasar saham jatuh, kalau pasar saham naik orang diam. Iya kan? Waktu sempat beberapa hari yang lalu kan turun ya kan, ekonomi Indonesia kacau, gelap, Prabowo gagal bla bla bla. Begitu beberapa hari naik lagi diam nggak ada yang komentar," katanya dalam wawancara bersama 7 jurnalis senior, dikutip dari Youtube detikcom, Selasa (8/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Prabowo, pasar saham sangat dipengaruhi oleh mekanisme pasar, di mana ada kondisi pasar turun dan naik. Hal ini kata Prabowo merupakan siklus yang ada di dunia pasar saham.

"Pasar saham itu dipengaruhi mekanisme pasar. Kadang naik, kadang-kadang turun. Ada siklus. Orang yang masuk pasar saham itu cari untung secepat-cepatnya," kata Prabowo.

ADVERTISEMENT

Kondisi pasar modal pun, kata Prabowo, berbeda dengan investor langsung atau direct invesment. Menurutnya, investor langsung itu lebih menguntungkan negara, meskipun membutuhkan rencana dan jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini investasi langsung memberikan lapangan kerja yang banyak kepada masyarakat.

"Ini kalau kita bedakan dengan direct investment bedanya adalah ini (saham) cari untung cepat kalau ini (direct invesment) dia punya rencana. 'Saya bikin pabrik, bahan bakunya ini ' Bahan baku bauksit lah, nikel lah, bahan baku batu bara lah. Ini bahan baku, ini pabrik, ini distribusi, marketing, ini untung saya 5 tahun, 10 tahun, 30 tahun. Jadi kita bedakan," katanya.

Dengan begitu, Prabowo mengaku tak terlalu khawatir dengan pergerakan-pergerakan yang ada di pasar modal. Ia menilai Indonesia memiliki kekuatan jauh lebih besar daripada yang ada di pasar modal.

"Saya tuh nggak terlalu takut sama pasar modal karena Indonesia punya kekuatan yang kita sadar ya. Kita jangan punya rasa rendah diri. Kita kayaknya diprogram bangsa kita, elite kita juga bahwa kita ini lemah, kita kalah, kita ini dijajah," ungkapnya.

(acd/acd)

Hide Ads