Bakrie & Brothers Ingin Punya Saham di Trans Peninsula
Kamis, 31 Mei 2007 13:27 WIB
Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk berminat masuk dalam kepemilikan pipa Trans Peninsula Petroleum Pipeline. Sejauh ini Bakrie hanya berstatus sebagai pemasok (supplier) pipa."Ya kita sih mau, tapi itu nanti akan kecil sekali. Kita supplier pipa, tapi kalau strategic kita tertarik," ujar Dirut Bakrie & Brothers Bobby Gafur Umar disela-sela Indonesia Investor Forum di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (31/5/2007).Pemegang saham Trans Peninsula Petroleum Pipelin sebesar 30 persen dimiliki oleh perusahaan Malaysia, termasuk konsorsium Tripatra (Thailand) dan Ranhill. Sedangkan sisa 70 persennya akan ditawarkan ke supplier yang kebanyakan dari Timur Tengah dan pembeli dari Asia Timur."Sekarang Alberado saja sudah mau, perusahaan besar itu," ujarnya.Pembangunan pipa yang akan mengalirkan minyak ini membentang dari pantai Barathingga pantai Timur Malaysia sepanjang 1.000 km. Hal ini karena selat Malaka dinilai sudah terlalu padat sehingga perlu alternatif lain.Dengan investasi hingga US$ 7 miliar, pembangunan ditargetkan selesai dalam 7 tahun. Dari 3 tahap, tahap pertama akan dilakukan mulai semester 1 2008 dengan investasi US$ 2,3 miliar sepanjang 320-350 km.Pipa dengan diameter 48 inci ini mampu mengalirkan 2 juta barel per hari per pipa, sehingga total kapasitas 6 juta bph.Bobby menjelaskan, selain pipa, juga akan dibangun tangki timbun dengan kapasitas 180 juta bph."Ini cukup untuk persediaan pasar Asia selama 7 hari," tambahnya.Sedangkan untuk pembangunan pipa Kalija (Kaltim-Jateng), Bakrie memutuskan akanmenunggu kebijakan pemerintah soal harga gas domestik."Kita tunggu pemerintah, kan akan mengeluarkan beberapa kebijakan, salah satunyaneraca gas kemarin. Sekarang kita tunggu lainnya, seperti harga gas domestik," ujar Bobby.Dengan kebijakan harga domestik, menurut Bobby, bisa menjadi patokan harga bagisupplier dan buyer gas yang menggunakan pipa Kalija. Selain itu juga menunggu keputusan pemerintah tentang perpanjangan ekspor gas ke Jepang.Bakrie mendapat hak khusus pembangunan pipa Kalija. Berdasarkan kontrak, jikapembangunan fisik tidak dilakukan hingga Juli 2007, hak akan ditinjau ulang.
(lih/ir)