Harga Minyak Dunia Turun 1% Usai AS-Iran Sepakat Lanjut Diskusi Nuklir

Harga Minyak Dunia Turun 1% Usai AS-Iran Sepakat Lanjut Diskusi Nuklir

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 21 Apr 2025 08:44 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Harga minyak dunia turun 1% usai perundingan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran berlangsung. Kondisi ini membuat kekhawatiran gangguan pasokan mereda.

Dikutip dari Reuters, Senin (21/4/2025), Harga minyak mentah Brent turun 70 sen, atau 1,03%, menjadi US$ 67,26 per barel pada pukul 00.30 GMT setelah ditutup naik 3,2% pada hari Kamis.

Adapun hari Kamis adalah hari perdagangan terakhir karena hari libur Jumat Agung. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada harga US$ 64 per barel, turun 68 sen, 1,05%, setelah ditutup naik 3,54% pada sesi sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan, AS dan Iran sepakat untuk menyusun kerangka kerja dalam hal kesepakatan nuklir potensial. Hal ini disampaikannya usai pembicaraan resmi pada Sabtu (19/4/2025). Ia juga menggambarkan pertemuan itu menghasilkan kemajuan yang sangat baik.

Kemajuan dalam diskusi nuklir tersebut menyusul sanksi lebih lanjut oleh AS minggu lalu. Sanksi ini salah satunya terhadap kilang independen (teapot refinery) di China yang diduga mengolah minyak mentah Iran, meningkatkan tekanan pada Teheran di tengah pembicaraan tersebut.

ADVERTISEMENT

Kekhawatiran tentang pengetatan pasokan minyak Iran dan harapan untuk kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa, mendorong Brent dan WTI naik sekitar 5% minggu lalu, kenaikan mingguan pertama mereka dalam tiga minggu.

Di sisi lain, pada hari Minggu kemarin Rusia dan Ukraina saling menyalahkan karena melanggar gencatan senjata satu hari Paskah yang dideklarasikan oleh Presiden Vladimir Putin. Kedua belah pihak menuduh pihak lain melakukan ratusan serangan dan Kremlin mengatakan tidak ada perintah untuk perpanjangan gencatan senjata.

(shc/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads