PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) melepas mayoritas saham PT Lancar Wiguna Sejahtera atau Lawson Indonesia ke emiten pengelola Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan nilai transaksi Rp 200,45 miliar atau setara 1,4 miliar lembar saham.
Aksi korporasi ini dilakukan MIDI lantaran kontribusi Lawson Indonesia yang kurang signifikan terhadap pendapatan perseroan. Kontribusi Lawson Indonesia terhadap pendapatan perseroan sendiri hanya sebesar 6,8% per 31 Desember 2024.
Dikutip dari laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), kontribusi Lawson Indonesia terhadap pendapatan MIDI terus mengalami penurunan. Bahkan, pada tiga bulan pertama 2025, kontribusi Lawson Indonesia hanya sebesar 4,3%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kontribusi pendapatan LWS terhadap pendapatan neto Perseroan tidak signifikan," ungkap Sekretaris Perusahaan Suantopo Po, dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, Jumat (23/5/2025).
MIDI sendiri akan menggunakan dana transaksi pelepasan mayoritas saham Lawson Indonesia untuk memperkuat portofolio perseroan. Manajemen menargetkan pembukaan 200 gerai baru di tahun 2025.
Adapun proyeksi belanja modal atau capex perseroan sebesar Rp 1,5 triliun untuk mengembangkan gerai baru, gudang baru, perpanjangan sewa, renovasi gerai dan pengembangan gudang eksisting.
"Perseroan berharap dengan dilakukannya Transaksi ini, Perseroan dapat fokus pada portofolio bisnis Perseroan di bidang perdagangan eceran sehingga diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja keuangan Perseroan pada masa yang akan datang, baik dari sisi laporan laba rugi maupun laporan arus kas," jelasnya.
Untuk diketahui, Lawson Indonesia sendiri telah menutup 300 gerai sepanjang tahun 2024. Hal itu juga disampaikan MIDI dalam materi public expose, yang digelar pada 16 Mei 2025 lalu. Manajemen menyebut, penutupan dan pembukaan gerai bagi bisnis ritel adalah hal yang lazim dilakukan.
"Penutupan gerai bisa dikarenakan berbagai hal antara lain seperti pemilik tanah/bangunan tidak ingin memperpanjang sewa lokasi gerai, terjadi perubahan potensi atau lingkungan sekitar gerai sehingga kinerja keuangan gerai menjadi tidak feasible lagi untuk dilanjutkan operasionalnya," tutupnya.
Lihat juga Video: Le Minerale-Alfamart Raih detikcom Awards Kategori Sistem Berkelanjutan