Ada Kemungkinan Gencatan Senjata Iran & Israel, Pasar Saham Global Hijau

Ada Kemungkinan Gencatan Senjata Iran & Israel, Pasar Saham Global Hijau

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 17 Jun 2025 08:42 WIB
Woman looking stock market Data on smart phone
Foto: Getty Images/iStockphoto/Orientfootage
Jakarta -

Indeks saham ditutup menguat pada Senin setelah mencatat kerugian pada pekan sebelumnya. Selain itu, harga minyak juga terpantau mengalami penurunan sebesar US$ 1 per barel.

Para investor merasa lebih optimis menyusul laporan bahwa Iran berupaya mengakhiri ketegangan dengan Israel. Iran sebelumnya diserang oleh Israel yang dipicu oleh persoalan nuklir.

Dikutip dari Reuters, Selasa (17/6/2025), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,75%, S&P 500 menguat 0,94%, dan Nasdaq Composite melonjak 1,52%.
Sementara itu, indeks global MSCI juga naik sebesar 1,09% di pembukaan pasar AS dan tetap bertahan kuat sepanjang hari hingga ditutup naik 0,88%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya di hari yang sama, indeks Eropa STOXX 600 terdorong oleh penguatan saham sektor perjalanan. Saham-saham di kawasan Teluk juga menunjukkan pemulihan. Saham unggulan China turut naik setelah data menunjukkan peningkatan penjualan ritel dan output industri yang sesuai dengan ekspektasi pasar.

Sebelumnya, harga minyak turun setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Iran berupaya meredam konfliknya dengan Israel. Konflik kedua negara sempat memicu kekhawatiran dan memicu lonjakan harga minyak, serta berdampak juga pada kinerja pasar secara keseluruhan.

ADVERTISEMENT

Sumber Reuters menyebutkan bahwa Iran telah meminta sekutu-sekutu regionalnya agar mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, untuk mempengaruhi Israel agar bersedia menyetujui gencatan senjata.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik tetap terasa, terutama karena mulai muncul perbedaan pandangan di antara para pemimpin Group of Seven (G7) yang tengah menggelar pertemuan di Kanada.

Para pejabat memberikan pernyataan yang saling bertentangan mengenai apakah Trump akan menandatangani rancangan pernyataan bersama yang menyerukan penurunan eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

"Kalau soal eskalasi sampai ke titik AS turun tangan langsung atau terjadi perang besar-besaran di mana semua batas tidak lagi dihargai, saya rasa itu tidak akan terjadi," kata Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities, New York.

"Ini tampaknya hanya situasi sementara, jadi saya kira pasar bereaksi positif karena itu," lanjutnya. Setelah sesi perdagangan yang berat pada Jumat, harga minyak Brent ditutup di angka US$ 73,23 per barel, turun US$ 1 atau sekitar 1,35%.

Tonton juga Video: Dampak Perang Dagang Mulai Teratasi?

(ily/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads