Pendapatan Emiten Produsen Emas Naik 15,2%

Pendapatan Emiten Produsen Emas Naik 15,2%

Andi Hidayat - detikFinance
Minggu, 22 Jun 2025 12:21 WIB
Woman looking stock market Data on smart phone
Foto: Getty Images/iStockphoto/Orientfootage
Jakarta - Emiten produsen emas PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) pada tahun 2024 mencatat peningkatan pendapatan sebesar 15,2% menjadi US$287,6 juta, naik dari US$249,6 juta pada 2023. Perusahaan juga membukukan laba bersih sebesar US$10,4 juta.

Direktur Utama ARCI, Rudy Suhendra, menyampaikan bahwa hasil ini mencerminkan soliditas kinerja operasional dan keuangan Perusahaan.

"Fokus kami ke depan adalah akselerasi produksi dan pengembangan strategis," kata Rudy dalam keterangannya, ditulis Minggu (22/6/2025).

Dari sisi operasional, volume produksi mencapai 93,4 kilo ons (koz) dengan penjualan emas sebesar 97,1 koz sepanjang tahun. Dengan dimulainya penambangan kembali di pit Araren, pembukaan pit baru di bagian Utara konsesi, serta dimulainya penambangan bawah tanah, ARCI menargetkan pertumbuhan produksi sebesar 25% pada tahun 2025.

Eksplorasi dan Pembukaan Tambang Baru Sepanjang 2024, ARCI melakukan kegiatan eksplorasi secara intensif dan berkelanjutan pada 427 titik pengeboran dengan total 75.807 meter. Salah satu temuan paling signifikan dari pengeboran eksplorasi teridentifikasi di bagian Utara konsesi Perusahaan pada Kuartal III 2024 dimana adanya bijih emas kadar tinggi sebesar 60 g/t dengan ketebalan 36m pada kedalaman 178 m hingga 214 m.

Pengembangan tambang bawah tanah juga menunjukkan hasil yang positif, pembukaan tambang bawah tanah pit Kopra berhasil dilakukan pada 5 Desember 2024. Hingga Juni 2025, penambangan bawah tanah berhasil mencapai kedalaman 425 meter, dan secara paralel Perusahaan juga mengidentifikasi potensi eksplorasi dan penambangan bawah tanah yang berkelanjutan.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang keberlanjutan dan menjawab komitmen esensial yang digaungkan ARCI selama ini, ARCI kembali berinvestasi pada sektor energi panas bumi melalui pendirian PT Toka Tindung Geothermal (TTG), bersama dengan PT Ormat Geothermal Indonesia. Sementara itu, per Juni 2025, TTG resmi mengantongi Izin Panas Bumi untuk wilayah Ranowulu, Bitung, Sulawesi Utara, dengan target kapasitas produksi listrik tenaga panas bumi sebesar 40 MW.

"Ini menjadi langkah awal yang penting bagi diversifikasi energi bersih kami," tambah Rudy. Sehubungan dengan optimalisasi pabrik pengolahan dengan kapasitas 4 Mtpa, tahun ini, Perusahaan juga telah mengimplementasikan teknologi pengolahan terbaru yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi emas yang dihasilkan, melalui peningkatan recovery bijih emas yang diproses.

Perusahaan juga telah melakukan peremajaan alat-alat berat, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan effisiensi penambangan perusahaan ke depannya. Inisiatif strategis ini untuk memperkuat komitmen ARCI dalam mewujudkan visinya "Mempercepat Pertumbuhan dengan Peluang Emas", sekaligus menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham serta memperluas kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional.

Di sisi lain, PT Elang Mulia Abadi Sempurna (PT EMAS) salah satu anak perusahaan ARCI dengan kapasitas pabrik pemurnian sebesar 30 ton per tahun, secara berkelanjutan mulai melakukan pemurnian Dore Bullion dari tambang emas pihak ketiga. PT EMAS juga masih terus berinovasi atas produk yang dihasilkan, dimana saat ini PT EMAS sedang memfinalisasi kerja sama dengan salah satu event olahraga terbesar di dunia pada tahun 2026. (kil/kil)


Hide Ads