BEI Cetak Laba Bersih Rp 673 M

BEI Cetak Laba Bersih Rp 673 M

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 25 Jun 2025 13:17 WIB
Ilustrasi bursa efek Indonesia
Foto: dok. BEI
Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) secara daring pada Rabu (25/6/2025). Untuk diketahui, BEI adalah regulator yang mengatur perdagangan saham atau self regularoey organization (SRO).

Sepanjang 2024, BEI mencatat sebanyak 41 perusahaan tercatat baru, 144 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) atau surat utang baru, 15 saham tambahan hasil konversi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dan 81 saham tambahan hasil konversi Waran.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, pihaknya berhasil menghimpun dana sebesar Rp 193 triliun sepanjang tahun 2024. Adapun rinciannya, dari 41 pencatatan saham baru sebesar sebesar Rp 14,4 triliun dan Rp 143,6 triliun dari EBUS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Momentum pertumbuhan tersebut berlanjut di tahun 2025 kita bisa lihat bahwa jumlah pencatatan saham baru sampai dengan akhir Mei sebesar 14 saham baru di mana 3 di antaranya merupakan lighthouse IPO," ujar Iman dalam konferensi persnya yang diikuti virtual, Rabu (25/6/2025).

Iman menjelaskan, kategori lighthouse company atau perusahaan mercusuar memiliki kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun dan free float sebesar 15%. Hingga Mei 2025, jumlah perusahaan tercatat mencapai 956.

ADVERTISEMENT

Iman menyebut, BEI menduduki posisi ke-2 di ASEAN untuk total perusahaan tercatat terbanyak. Pertumbuhan Bursa milik Indonesia ini juga menempati posisi kedua dengan pertumbuhan tertinggi secara global.

"(BEI) menjadi Bursa dengan pertumbuhan kedua tertinggi, meningkat sebesar 1,38% secara global," ungkapnya.

Kinerja Keuangan BEI

Sementara untuk pendapatan, BEI mencatat pertumbuhan signifikan yang didukung oleh realisasi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) menjadi Rp 12,85 triliun sepanjang tahun 2024, dari sebelumnya sebesar Rp 10,75 triliun.

Selain itu, pertumbuhan juga tercatat pendapatan jasa informasi sebesar 11,4%. BEI juga tercatat menjaga kenaikan beban sebesar 10,7%. Dengan demikian, BEI mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 673 miliar atau naik 16,3% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 579 miliar.

"Untuk pertumbuhan aset, aset perseroan menjadi Rp 11,18 triliun, naik 6,5%. Pertumbuhan ekuitas naik 10,9% menjadi Rp 8,25 triliun. Juga perusahaan berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan pada tahun berikutnya," terangnya.

Sementara untuk modal belanja investasi atau capex BEI tercatat sebesar Rp 279,57 miliar atau naik 32,5% seiring dimulainya proyek Pembaruan Sistem Perdagangan dan Pengawasan. Hal ini turut berdampak pada penurunan kas dan setara kas Perseroan sebesar 24,5% sepanjang tahun 2024.

Iman menambahkan, total jumlah investor di pasar modal mencapai 14,8 juta atau naik sebesar 1,7 juta single investor identification (SID) sepanjang tahun 2024. Ia menyebut, investor ritel di tahun 2024 didominasi usia muda.

"Kami tentu saja meyakini bahwa tentu saja dengan seluruh stakeholders dukungannya kita akan bisa menjaga jumlah peningkatan jumlah dari investor pasar modal," pungkasnya.

Simak juga Video: BEI Kaji Rencana Pemangkasan Jumlah Satuan Lot Saham

(acd/acd)

Hide Ads