Raup Pendapatan Rp 15 T, Bos Krakatau Steel Yakin Danantara Bisa Bawa Hoki

Raup Pendapatan Rp 15 T, Bos Krakatau Steel Yakin Danantara Bisa Bawa Hoki

Andi Hidayat - detikFinance
Sabtu, 28 Jun 2025 20:45 WIB
Logo Krakatau Steel
Foto: Andi Hidayat/detikcom
Jakarta -

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) membukukan pendapatan tahun buku 2024 sebesar US$ 954,59 juta atau setara dengan Rp 15,42 triliun. Laporan keuangan ini disetujui berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 di Financial Hall, Jakarta, Kamis (25/6/2025).

Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan menjelaskan, perseroan berhasil menjaga kinerja positif dengan mencatatkan EBITDA sebesar US$ 6,63 juta atau setara dengan Rp 107,17 miliar. Selain itu, arus kas juga tercatat yang ditopang dari aktivitas operasi sebesar US$ 88,15 juta atau setara Rp 1,42 triliun.

Sementara total aset perseroan per 31 Desember 2024, tercatat senilai US$ 2,89 miliar atau setara Rp 46,77 triliun. Angka tersebut naik sebesar 1,59% dibandingkan periode Tahun Buku 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akbar meyakini, kinerja perseroan ke depan akan lebih positif. Pasalnya saat ini, Krakatau Steel berada di bawah Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Diketahui, BPI Danantara sendiri menjadi pemilik saham Seri B Krakatau Steel. Sementara Kementerian BUMN RI sebagai pemegang saham seri A Dwiwarna.

ADVERTISEMENT

"Ke depan kami berharap kinerja Krakatau Steel semakin membaik terutama setelah berada di bawah Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara di mana peran BPI Danantara akan menjadi semakin penting mengingat target pembangunan industri baja nasional mencapai 100 juta ton pada 2045," ujar Akbar dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (28/6/2025).

Ia menyebut, membangun kapasitas produksi baja sebesar itu tidak dapat mengandalkan mekanisme pasar bebas atau investasi swasta asing. Menurutnya, keterlibatan pihak-pihak berwenang di dalam negeri juga memiliki peran penting untuk ketahanan jangka panjang, otoritas strategis, untuk mengarahkan investasinya ke sektor baja.

Dengan adanya kehadiran BPI Danantara, Akbar memastikan Krakatau Steel siap untuk mengejar target tersebut. Ia menyebut, Krakatau Steel mempunyai visi besar yang mendorong Indonesia sebagai negara industri maju pada 2045.

Menurutnya, negara tidak cukup hanya menjadi regulator atau pemberi insentif. Dalam konteks ini Danantara menjadi aktor utama yang mengarahkan, mengendalikan, dan menjamin keberlanjutan pembangunan industrinya.

"Dukungan Danantara sangat penting bagi Krakatau Steel baik penguatan struktur permodalan hingga fasilitasi integrasi hulu-hilir-mulai dari penguasaan sumber daya bahan baku hingga pengembangan produk yang bernilai tambah," ungkapnya.

Dalam acara RUPS ini, Krakatau Steel juga mengumumkan pergantian pengurus Perseroan, yakni mengangkat Daniel Fiztgerald Liman sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Hendro Martowardojo sebagai Komisaris Utama, Setia Diarta sebagai Komisaris dan Aryo Haryo Bimo sebagai Komisaris.

(fdl/fdl)

Hide Ads