Trump Ultimatum BRICS Jangan Ganggu Dolar AS, Bisa Kena Tambahan Tarif 10%!

Trump Ultimatum BRICS Jangan Ganggu Dolar AS, Bisa Kena Tambahan Tarif 10%!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 19 Jul 2025 14:05 WIB
Trump: Produk AS tidak dikenai tarif impor oleh Indonesia, produk Indonesia dikenai tarif 19% oleh AS
Presiden Amerika Serikat Donald TrumpFoto: BBC Indonesia
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengancam anggota BRICS dengan tambahan tarif 10%. Trump juga mengejek BRICS dan menyebut kelompok itu akan runtuh meskipun suatu waktu berhasil terbentuk secara serius.

"Ketika saya mendengar tentang kelompok yang bernama BRICS, yang terdiri dari enam negara, saya langsung menekan mereka dengan sangat keras. Dan jika mereka benar-benar terbentuk secara serius, kelompok itu akan segera bubar," ujar Trump dalam penandatanganan GENIUS Act, dilansir dari Reuters, Sabtu (19/7/2025).

Ia juga menuding BRICS telah mencoba menantang dominasi dolar AS. Karena alasan itu, Trump mengancam tambahan tarif 10% yang mana direspons BRICS dengan mengadakan pertemuan. Meskipun, Trump mengklaim tak banyak anggota BRICS yang datang pada pertemuan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada sebuah kelompok kecil bernama BRICS, dan sekarang mereka makin meredup. Tapi sebelumnya, BRICS mencoba menantang dominasi Dolar dan standar dolar. Saya bilang, siapa pun yang tergabung BRICS akan kami kenakan tarif sebesar 10%. Keesokan harinya mereka mengadakan pertemuan dan hampir tidak ada yang datang," kata Trump, dilansir dari YouTube The White House.

Trump lalu mengancam siapapun agar tidak bermain-main dengan Negeri Paman Sam. Ia juga menegaskan komitmennya untuk mempertahankan status global dolar sebagai mata uang cadangan utama dunia, dan berjanji tidak akan pernah mengizinkan pembentukan mata uang digital bank sentral di Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

Trump mengumumkan tarif baru tersebut pada 6 Juli lalu, dan mengatakan bahwa tarif itu akan berlaku untuk negara-negara yang menurutnya mendukung kebijakan anti-Amerika dari kelompok BRICS.

Sejak mengeluarkan ancaman tarif tersebut, Trump secara berulang mengklaim bahwa kelompok BRICS dibentuk untuk melemahkan AS dan peran dolar sebagai mata uang utama dunia. Namun para pemimpin BRICS telah membantah tuduhan bahwa mereka bersikap anti-Amerika.

Pada Februari lalu, Brasil memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana mengusulkan mata uang bersama selama masa kepemimpinannya tahun ini. Meski begitu, BRICS mengembangkan sistem pembayaran lintas negara bernama BRICS Pay untuk memfasilitasi perdagangan dengan mata uang lokal.

Dalam catatan detikcom, Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% kepada negara yang mendukung kebijakan Anti-Amerika dari BRICS. Kecaman ini datang pada saat BRICS menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi.

"Negara mana pun yang mendukung kebijakan anti-Amerika dari BRICS, akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10%, tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social, dikutip Reuters, Senin (7/7/2025).

(ily/hns)

Hide Ads