PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (22/7). Tren penguatan saham ANTM berlangsung sejak perdagangan Senin (21/7) kemarin, di mana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menguat hingga 7,41% ke level Rp 3.190 per lembar saham.
Menguatnya saham ANTM tak terlepas dari sentimen naiknya harga emas dunia. Diketahui, harga emas dunia pada Senin naik 1,47% ke level spot US$ 3.400. Penguatan harga emas dunia menyusul kekhawatiran investor imbas meningkatnya ketidakpastian ekonomi serta polemik antara Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan The Fed yang memicu pelemahan indeks dolar.
Sentimen Harga Emas
Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi, menjelaskan penguatan indeks dolar AS kemungkinan besar masih akan dipertahankan oleh the Fed lantaran data ekonomi negara tersebut cenderung stabil dengan inflasi di level 2,7%. Kemudian, polemik pemakzulan Ketua Dewan Gubernur the Fed Jerome Powell atas desakan Partai Republik AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibrahim menyebut, emas dunia akan mengalami penguatan di level support US$ 3.324 dengan level resistance di US$ 3.375 pada hari Senin (21/7/2025). Sementara untuk pergerakan harga sepakan, harga emas dunia diramal bergerak level support US$ 3.296 dengan level resistance US$ 3.400.
"Kita harus tahu bahwa Bank Sentral Amerika itu independen, bukan hanya Bank Sentral di Amerika, secara global itu juga independen. Pada saat pemerintah sebagai eksekutif ikut campur urusan bank sentral, ini yang membuat masyarakat kembali mencari aset yang aman, yaitu adalah logam mulia sebagai safe haven," ungkap Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (20/7/2025).
Mengutip analisis Phintraco Sekuritas, pertambangan menjadi sektor yang perlu dicermati investor saat ini. Selain Antam Phintraco juga memberi sejumlah rekomendasi saham sektor pertambangan lainnya, seperti PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Timas Tbk (TINS), hingga PT Rulun Raharja Tbk (RAJA).
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan kenaikan harga emas dunia turut diikuti menguatnya harga komoditas logam dan pertambangan lainnya. Karenanya, ANTM menjadi salah satu saham yang menarik dicermati.
"Kenaikan harga emas, yang diikuti oleh penguatan harga komoditas logam lainnya, diperkirakan akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham komoditas terkait," tulis Ratna, Senin (22/7/2025).
Pergerakan Saham ANTM
Mengutip data perdagangan RTI Business, saham ANTM bergerak ke rentang tertinggi pada pembukaan perdagangan. Saham ANTM tercatat sempat menguat 2,51% ke level Rp 3.270. Saat ini, ANTM mencatat volume perdagangan 193,01 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp 616,63 miliar.
Namun berdasarkan data perdagangan real time, saham ANTM melemah lebih dalam pada penutupan sesi I perdagangan. Saham ANTM berangsur menjauh dari titik tertingginya, yakni melemah 3,76% ke harga Rp 3.070 per lembar.
Pengamat Pasar Modal Panin Sekuritas, Reydi Octa menjelaskan, lonjakan saham telah terjadi sejak semenjak April hingga saat ini. Pergerakan harga saham juga didorong kuat sisi fundamental dengan kinerja kuartal I-2025 yang sangat baik dengan laba bersih naik 10 kali lipat jadi Rp 2,32 triliun, dan pendapatan tumbuh lebih dari dua kali lipat.
Di samping itu, pergerakan saham ANTM ini juga kuat dipengaruhi harga emas dunia yang terus merangkak naik. Emas sebagai aset safe haven membuat permintaan dan margin ANTM ikut terdongkrak.
"Hubungan antara harga emas dan pergerakan saham ANTM bahkan sangat erat hampir bisa dikatakan sejalan, ditambah lagi, ANTM tak hanya bergantung pada emas tetapi diversifikasi ke nikel, feronikel, hingga proyek baterai EV membuat prospeknya makin solid. Investor saat ini menantikan hasil rilis laporan keuangan kuartal II 2025 dari ANTM. Target Harga konsensus pasar menyentuh kisaran Rp 3.264," terang Reydi kepada detikcom.
Kinerja Fundamental Antam
Antam membukukan pertumbuhan penjualan bersih sepanjang kuartal I 2025 senilai Rp 26,15 triliun atau naik signifikan sebesar 203% dari periode yang sama di kuartal sebelumnya sebesar Rp 8,62 triliun. Pertumbuhan penjualan ANTM ditopang oleh segmen emas yang naik signifikan sebesar 182% menjadi Rp 21,61 triliun sepanjang kuartal I-2025.
Laba periode berjalan ANTM juga terkerek naik signifikan hingga 1.003% menjadi sebesar Rp 2,32 triliun, dari Rp 210,59 miliar di kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Sementara earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) ANTM tercatat meningkat 518% menjadi sebesar Rp 3,26 triliun dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 527,61 miliar.
ANTM juga mencatat pertumbuhan profitabilitas dengan membukukan laba kotor sebesar Rp 3,64 triliun, atau meningkat 1.350% dari laba kotor kuartal I-2025 sebesar Rp 250,75 miliar. Sementara untuk laba usaha, tercatat sebesar Rp 2,69 triliun atau naik 648% dari rugi usaha tahun sebelumnya sebesar Rp 491,19 miliar.
Baca juga: Harga Emas Antam Meroket Jadi Semahal Ini! |
Sedangkan laba bersih per saham, ANTM mencatat sebesar Rp 88,69 per saham, naik 794% dari laba bersih per saham di periode tahun sebelumnya sebesar Rp 9,92 per saham. Aset perseroan juga naik sebesar 17% dari Rp 41,21 triliun di kuartal I-2024, menjadi Rp 48,30 triliun di tiga bulan pertama 2025. Sementara ekuitas ANTM meningkat menjadi Rp 34,62 triliun atau tumbuh 10% dari nilai ekuitas pada kuartal I-2024, sebesar Rp 31,43 triliun.
Penjualan bersih domestik kuartal I 2025 berkontribusi sebesar Rp 24,83 triliun, naik setara 95%. Kemudian penjualan bersih sebesar Rp 26,15 triliun, naik 203% dibandingkan penjualan bersih periode tahun lalu sebesar Rp 8,62 triliun.
Segmen emas berkontribusi besar terhadap kinerja ANTM. Penjualan Emas ANTM tercatat tumbuh capaian 182% di kuartal I-2025 sebesar Rp 21,61 triliun, dibandingkan penjualan emas pada kuartal I-2024 senilai Rp 7,67 triliun.
Rekomendasi Saham ANTM
CGS International Sekuritas Indonesia
ANTM Spec Buy dengan support Rp 3.120 cutloss jika break di bawah Rp 3.050 Jika tidak break di bawah 3120, potensi naik ke Rp 3.260-3.330 short term.
Phintraco Sekuritas
ANTM Trading Buy di kisaran harga Rp 3.050-3.100. Sementara target price, berada di level Rp 3.300-3.450. Kemudian cutloss di level Rp 2.950.
(ara/ara)