Kridaperdana Beli Aset Properti Bimantara

Jakarta - PT Kridaperdana Indahgraha Tbk akan mengambil alih 99 persen saham PT Usaha Gedung Bimantara (UGB) dari PT Global Mediacom Tbk (dulu Bimantara) senilai Rp 510 miliar.Dengan pembelian UGB tersebut, Kridaperdana akan memiliki sejumlah aset properti seperti Plaza Indonesia, Gedung Aston Kuningan, dan Menara Kebon Sirih.Kridaperdana membeli UGB setelah menjual Pengambilalihan tersebut akan dilakukan setelah perseroan menjual Gran Mal Bekasi kepada PT Bayu Buana Nusa.Grand Mal Bekasi yang dijual senilai Rp 70 miliar dilepas karena perseroan menilai usaha bidang pengelolaan pusat perbelanjaan dan penjualan pertokoan ritel di Bekasi telah mencapai titik jenuh.Demikian disampaikan dalam prospektus perseroan kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ)Rabu (11/7/2007). Transaksi ini merupakan transaksi benturan kepentingan karena dirut perseroan Muhamad Budi Rustanto merupakan direktur Global Mediacom. Dua komisaris perseroan yaitu Hary Djaja dan Liliana Tanaja juga memiliki hubungan keluarga dengan Hary Tanoe yang merupakan Dirut Global Mediacom."Perseroan memandang bahwa pemilikan saham pada UGB yang akan didivestasikan oleh Global Mediacom memiliki prospek yang sangat baik terutama karena kepemilikan saham-saham tersebut pada properti unggulan dengan lokasi, kualitas, tingkat hunian dan tenant yang sangat baik," kata Direktur Kridaperdana, Harmanto Tanidjaja.Saat ini UGB memiliki 27,59 persen saham di PT Nusadua Graha International, 3,05 persen saham di PT Plaza Indonesia, Mandatory Exchangeable Bonds atas Gedung Aston Kuningan setara 50 persen saham yang jatuh tempo 5 Juli 2008 dan 40 persen saham di PT Multi Nitrotama Kimia. UGB juga merupakan pemilik Menara Kebon Sirih.Perseroan telah menandatangani kesepakatan awal dengan Global Mediacom 5 Juli 2007 lalu.Terkait transaksi tersebut saham KPIG melonjak 136,36 persen dari Rp 275 per 27 Juni 2007 menjadi Rp 650 per 10 Juli 2007. Kenaikan harga tersebut membuat BEJ menghentikan sementara perdagangan saham KPIG mulai sesi satu hari ini. Suspensi hari ini adalah yang keduakalinya setelah sebelumnya pada 4 Juli disuspensi. (ard/ir)