Konglomerasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway milik (BRKa.N) mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengurangan nilai sahamnya di Kraft Heinz (KHC.O) sebesar US$ 3,76 miliar atau setara dengan Rp 62 triliun (Kurs Rp 16.490) selama kuartal kedua. Dengan begitu, hal ini merupakan sebuah pengakuan bahwa investasi yang telah dilakukan selama satu dekade belum membuahkan hasil.
Penurunan nilai tersebut menyebabkan penurunan laba bersih keseluruhan sebesar 59% secara tahunan, menjadi US$ 12,37 miliar dari sebelumnya US$ 30,35 miliar. Pendapatan operasional kuartalan juga turun sebesar 4%.
"Investor mulai gelisah dan ingin mencari aktivitas, tetapi tidak ada yang terjadi. Buffett jelas menganggap pasar terlalu tinggi nilainya, dan akan menunggu hingga ada sesuatu yang terjadi," kata Kyle Sanders, analis di Edward Jones dikutip dari Reuters, Minggu (3/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun perusahaan melaporkan menggenggam kas dan setara kas sebesar US$ 344,1 miliar, dan menjual lebih banyak saham daripada yang dibeli selama 11 kuartal berturut-turut. Hingga pertengahan Juli, Berkshire belum membeli kembali sahamnya sendiri sejak Mei 2024.
Buffett kini sudah berusia 94, telah memimpin Berkshire sejak 1965 berencana akan mengundurkan diri pada akhir tahun. Transisi kepemimpinan ini juga menambah ketidakpastian pasar ditengah turunnya saham Berkshire.
Kraft Heinz Dalam Sorotan
Dalam laporan keuangannya yang dirilis laba operasional turun menjadi US$ 11,16 miliar, atau sekitar US$ 7.760 per saham Kelas A, dari US$ 11,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini turut disebabkan oleh kerugian mata uang asing sebesar US$ 877 juta, akibat pelemahan dolar AS. Pendapatan perusahaan juga turun 1% menjadi US$ 92,52 miliar.
Rugi Besar di Kraft Heinz
Salah satu sorotan utama dalam laporan ini adalah penghapusan nilai (impairment) sebesar US$ 3,76 miliar atau sekitar Rp 61,6 triliun (kurs Rp 16.400) untuk saham Kraft Heinz, di mana Berkshire memiliki kepemilikan sebesar 27,4%. Nilai tersebut setara dengan sekitar US$ 5 miliar sebelum pajak.
Pemangkasan nilai ini dilakukan setelah Kraft Heinz mengumumkan sedang mempertimbangkan alternatif strategis untuk menyelamatkan bisnisnya, termasuk opsi pemecahan unit usaha. Perusahaan makanan itu sedang berjuang menghadapi tren konsumen yang semakin beralih ke produk makanan sehat dan merek label pribadi.
Ini adalah kali kedua Berkshire melakukan penurunan nilai atas Kraft Heinz, setelah sebelumnya mencatat kerugian US$ 3 miliar pada 2019.
Buffett saat itu mengakui bahwa Berkshire membayar terlalu mahal dalam penggabungan Kraft Foods dan HJ Heinz pada tahun 2015, salah satu kesalahan investasi terbesarnya.
Kraft Heinz terdampak karena semakin banyaknya konsumen yang memilih alternatif yang lebih sehat dan berlabel pribadi. Sekitar 200 mereknya meliputi Oscar Mayer, Kool-Aid, Velveeta, dan Jell-O.
Saham Berkshire telah turun lebih dari 12%, dan tertinggal dari Standard & Poor's 500 (SPX) sekitar 22 poin persentase, sejak Buffett mengumumkan pada tanggal 3 Mei bahwa ia akan mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif pada akhir tahun. Ia akan digantikan oleh Wakil Ketua Greg Abel yang berusia 63 tahun, meskipun Buffett akan tetap menjadi ketua.
(rrd/rrd)