Rekor! Hari Terakhir Menuju 80 Tahun RI, IHSG Tembus 8.000

Rekor! Hari Terakhir Menuju 80 Tahun RI, IHSG Tembus 8.000

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 15 Agu 2025 10:29 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemabli dibuka usai libur lebaran. IHSG anjlok 598,56 atau 9,19 % ke posisi 5.912,06.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarahnya pada hari terakhir perdagangan sebelum menuju hari kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Level 8.000 akhirnya dicapai pada pukul 10.26 WIB setelah dibuka pada level 7.931.

Hingga pukul 10.27 WIB, IHSG terpantau naik 70 poin (0,85%). Perdagangan ditransaksikan 802.685 kali dengan nilai Rp 10,2 triliun.

Sebelumnya pada pagi tadi, IHSG bergerak cukup fluktuatif pada pembukaan perdagangan. Pergerakannya sempat menyentuh zona merah ke level 7.960,67. IHSG kemudian merangkak naik terus selepas pukul 09.39 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG positif dalam 5 hari beruntun, sekaligus catatkan level ATH. Jika diakumulasi sejak awal tahun IHSG +12,02%(14/8/2025). Inflow investor asing Rp 827 miliar, pekan ini (wtd) mencapai Rp 4,8 triliun di seluruh pasar. Saham Big Caps, mulai di akumulasi investor asing sejalan dengan dividen yield yang menarik akibat penurunan harga sejak awal tahun.

Selain itu, kondisi rupiah JISDOR terjaga di level Rp 16.109/USD (14/8/2025) juga membawa sentimen positif bagi kenaikan IHSG. Sektor konsumsi, properti, perbankan, dan infrastruktur mendapatkan sentimen positif dari apresiasi nilai tukar rupiah.

ADVERTISEMENT

Dari Mancanegara, Bursa Wall Street ditutup bervariasi cenderung melemah. Pelaku pasar merespon negatif inflasi di tingkat produsen (PPI) yang mengalami kenaikan. Inflasi PPI pada Jul-25 +3,3% yoy atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya +2,4% yoy.

Secara bulanan indeks PPI juga naik +0,9% yoy dibandingkan kondisi stagnan pada Jun-25. Pelaku pasar khawatir tarif Presiden Trump mempengaruhi kenaikan harga input dan output produksi, sehingga memicu inflasi di tingkat konsumen. Kekhawatiran ini menurunkan optimisme penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Lihat juga Video: IHSG Mulai Mendekati 8000 Jelang 17 Agustus!

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads