Raksasa Properti Evergrande Resmi Didepak dari Bursa Hong Kong

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 26 Agu 2025 11:23 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

China Evergrande Group resmi dikeluarkan dari daftar pencatatan Bursa Efek Hong Kong pada Senin (25/8/2025). Keputusan ini menandai berakhirnya babak panjang krisis utang yang menjerat raksasa properti tersebut sejak 2021.

Mengutip Reuters, Selasa (26/8/2025), Evergrande sebelumnya sempat menjadi pengembang properti terbesar di China. Namun krisis keuangan yang mencuat pada 2021 membuat perusahaan gagal membayar kewajiban utang, di tengah penjualan rumah yang merosot dan akses pendanaan yang semakin terbatas.

Berikut kronologi kejatuhan Evergrande hingga resmi didepak dari bursa:

Agustus 2021

Sejumlah proyek Evergrande di seluruh China berhenti karena keterlambatan pembayaran. Bank sentral dan regulator keuangan memanggil eksekutif senior perusahaan, memperingatkan agar Evergrande segera menekan risiko utang.

September 2021

Evergrande gagal membayar kupon obligasi luar negeri senilai US$ 131 juta. Perusahaan pun menunjuk penasihat keuangan untuk mencari opsi penyelamatan.
November 2021

Pendiri Evergrande, Hui Ka Yan, menjual 1,2 miliar saham senilai HK$ 2,68 miliar, menurunkan kepemilikannya menjadi 67,9%.

Maret 2022

Perdagangan saham Evergrande dihentikan usai gagal menerbitkan laporan audit tepat waktu. Divisi manajemen properti juga terjerat kasus penyitaan dana sebesar 13,4 miliar yuan.

November 2022

Sebuah rumah mewah milik Hui Ka Yan di kawasan elit The Peak, Hong Kong, disita bank kreditur.

Januari 2023

Evergrande kehilangan auditor lamanya, PricewaterhouseCoopers, akibat sengketa laporan keuangan.

Maret 2023

Perusahaan mengajukan rencana restrukturisasi utang luar negeri dengan opsi penukaran obligasi baru dan instrumen ekuitas.

Juli 2023

Evergrande melaporkan kerugian jumbo, masing-masing 476 miliar yuan (2021) dan 105,9 miliar yuan (2022).

September 2023

Regulator China mengambil alih aset dan kewajiban Evergrande Life Insurance. Sejumlah staf anak usaha keuangan Evergrande juga ditahan polisi.

Oktober-Desember 2023

Evergrande beberapa kali meminta penundaan sidang likuidasi di Hong Kong. Kreditur menolak proposal restrukturisasi yang dinilai merugikan.

Januari 2024

Evergrande resmi menerima perintah likuidasi dari Pengadilan Tinggi Hong Kong. Saham perusahaan ditangguhkan dari perdagangan.

Maret 2024

Evergrande didenda 4,18 miliar yuan atas pelanggaran penerbitan obligasi. Ketua perusahaan turut dikenai denda 47 juta yuan dan larangan seumur hidup di pasar modal.

Agustus 2025

Bursa Hong Kong mencabut pencatatan saham Evergrande per 25 Agustus. Likuidator menyebut sudah menjual aset senilai US$ 255 juta, jauh dari total klaim kreditor yang mencapai US$ 45 miliar.

Dengan resmi didepaknya Evergrande dari Bursa Hong Kong, salah satu bab terbesar dalam krisis utang sektor properti China pun berakhir. Namun, dampaknya terhadap industri properti dan keuangan negeri tirai bambu diperkirakan masih terasa lama.

Lihat juga Video: Merger dengan XL, Smartfren Resmi Pamit dari Bursa Saham




(rrd/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork