Pasar Modal RI Masih Menarik, Reksa Dana Terus Tumbuh

Pasar Modal RI Masih Menarik, Reksa Dana Terus Tumbuh

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 27 Agu 2025 15:00 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemabli dibuka usai libur lebaran. IHSG anjlok 598,56 atau 9,19 % ke posisi 5.912,06.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pasar modal Indonesia masih memiliki daya tarik bagi investor di tengah tantangan global. Hal itu tercermin dari jumlah investor pasar modal Indonesia pada akhir Juli 2025 mencapai 17.465.848 Single Investor Identification (SID).

Partisipasi masyarakat dalam investasi reksa dana juga terus tumbuh. Hal ini seperti halnya pada Sucor Asset Management (Sucor AM).

Hingga Juli 2025, total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) Sucor AM mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 37.88% year-to-date (ytd), mencapai Rp 32,36 triliun. Selain itu, jumlah SID yang bergabung dengan Sucor AM tumbuh sebesar 21,53% ytd.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertumbuhan signifikan pada total dana kelolaan dan pertumbuhan SID mencerminkan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat terhadap produk-produk reksa dana yang dikelola Sucor AM," ujar Presiden Direktur Sucor AM, Jemmy Paul Wawointana dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (27/8/2025).

ADVERTISEMENT

Sucor AM saat ini menawarkan 42 produk reksa dana yang terdiri dari 31 reksa dana terbuka dan 11 reksa dana terproteksi, serta telah bekerja sama dengan 29 mitra distribusi, termasuk perbankan, fintech, dan sekuritas.

Ke depan, Sucor AM menargetkan pertumbuhan AUM yang berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan produk defensif dan pertumbuhan. Perusahaan juga berfokus pada perluasan basis investor, baik ritel maupun institusi.

Strategi ekspansi akan dilanjutkan melalui penguatan kanal distribusi, baik melalui kemitraan dengan bank, platform fintech, maupun institusi keuangan lainnya. Sucor AM juga akan terus mendorong literasi dan inklusi keuangan melalui program-program internal seperti Sucor Stage atau bekerja sama dengan berbagai mitra distribusi dan regulator, serta berbagai inisiatif berbasis ESG.

"Kami percaya bahwa pertumbuhan berkelanjutan tidak hanya soal angka, tapi juga soal menciptakan dampak. Dalam lima tahun ke depan, kami berkomitmen menjadi kekuatan pendorong inklusi keuangan di Indonesia melalui produk yang relevan, akses distribusi yang luas, dan perluasan literasi keuangan," pungkas Jemmy.

Tonton juga video "OJK Sebut Rp 50,72 T Dana Asing Keluar dari Pasar Modal RI per April 2025" di sini:

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads