Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini. Ketika perdagangan dibuka, IHSG langsung berada di zona hijau dan bercokol di level 8.100-an.
Dikutip dari RTI, Selasa (30/9/2025), IHSG pukul 9.05 WIB berada di level 8.130,23 poin naik 0,09% atau 6,9 poin. Pergerakan IHSG pada pembukaan berada di level 8.123,24.
IHSG berada di level tertingginya pada 8.150,34 dan level terendahnya 8.113,61. Volume transaksi tercatat 3,7 miliar, turnover Rp 1,78 triliun dengan frekuensi transaksi 194.970 kali. Sebanyak 252 saham menguat, 197 melemah, dan 186 stagnan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara mingguan, IHSG menguat tipis 0,05% dan secara bulanan naik 5,08%. Sejak awal tahun hingga sekarang IHSG masih menguat 14,82%.
Baca juga: Rekor! IHSG Dibuka di Level 8.169 |
Sentimen IHSG
Mengutip riset Ajaib Sekuritas, Pada perdagangan kemarin, Senin (29/9) IHSG ditutup +0,3% atau +23,91 poin ke level 8.123. IHSG hari ini (30/9/2025) diprediksi bervariasi dalam range 7.950-8.100.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menjelaskan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain,dari dalam negeri, IHSG positif dalam 2 hari beruntun. Pada perdagangan kemarin, investor asing inflow di pasar ekuitas senilai Rp 555 miliar (30/9).
"Saham konglomerasi (Grup PP dan Bakrie) jadi penopang apresiasi IHSG. Apabila diakumulasi sejak awal tahun (ytd), IHSG telah melesat +14,74% (30/9/2025). Sektor teknologi +165% ytd dan material dasar +57,55% ytd. Jika dibandingkan dengan negara ASEAN, performa IHSG menempati posisi ke-2 setelah Vietnam +31,52% (ytd)," tulisnya.
Harga emas lanjut ATH di level US$ 3.835/oz (30/9). Jika diakumulasi sejak awal tahun (ytd) harga emas +40% (30/9/2025). Kenaikan harga emas didorong oleh akumulasi bank sentral, hingga ekspektasi penurunan suku bunga The Fed lebih lanjut.
"Dari Mancanegara, bursa Wall Street menguat terbatas di awal pekan. Pasar masih mencermati RUU Anggaran AS antara Presiden Trump dan Kongres yang belum menemui titik terang meskipun batas waktu telah mendekati, yaitu akhir September," lanjutnya.
Wakil Presiden JD Vance mengungkapkan pertemuan Trump terakhir hanya memberikan sedikit kemajuan. Dari Asia, bursa Asia Pasifik bervariasi, indeks Hang Seng +1,89 dan Nikkei 225 -0,69% (30/9). Pelaku pasar mencermati rilis indeks PMI Manufaktur Tiongkok dan Jepang edisi September untuk melihat lebih lanjut dampak kenaikan tarif impor AS.
Simak juga Video 'Wall Street Drop, IHSG Tertekan?':