IHSG Hari Ini Menguat Lagi Dekati Level 8.100

IHSG Hari Ini Menguat Lagi Dekati Level 8.100

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 01 Okt 2025 09:25 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan di BEI Jumat (19/11). IHSG berada pada level 6.720,26.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat lagi pada pembukaan perdagangan pagi ini. Sebelumnya, IHSG sempet turun hingga ke level 8.000-an pada penutupan perdagangan sore kemarin, padahal saat pembukaan berada di level 8.100-an.

Kini IHSG kembali mengejar ketertinggalan untuk mendekati level 8.100. Dikutip dari RTI, Rabu (1/10/2025), IHSG pukul 9.05 WIB berada di level 8.088,53 poin naik 0,34% atau 27,47 poin. Pergerakan IHSG pada pembukaan berada di level 8.069,93.

IHSG mencapai level tertinggi pada 8.093,69 dan terendah 8.069,76. Volume transaksi tercatat 4 miliar, turnover Rp 1,59 triliun, dan frekuensi transaksi 172.394 kali. Sebanyak 290 saham menguat, 161 saham melemah, dan 174 saham stagnan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara mingguan, IHSG nampak melemah tipis 0,51%, kemudian secara bulanan IHSG masih nampak menguat 3,63%. Sejak awal tahun hingga sekarang IHSG pun terpantau masih menguat 14,20%.

ADVERTISEMENT

Perkiraan IHSG Hari Ini

Mengutip riset Ajaib Sekuritas, pada perdagangan kemarin, Selasa (30/9) IHSG ditutup -0,77% atau -62,18 poin ke level 8.061. IHSG hari ini (1/10) diprediksi bervariasi dalam kisaran 7.990-8.100.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menjelaskan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain,dari dalam negeri, IHSG dilanda aksi profit taking sejalan dengan outflow investor asing di seluruh pasar ekuitas senilai Rp1,7 triliun.

"Saham Big Banks memimpin outflow, sekaligus menekan laju IHSG. Rupiah JISDOR terdepresiasi ke level Rp16.692/USD (30/9/2025). Jika diakumulasi pergerakan IHSG sepanjang Sept-25 +2,94% atau +13,86% YtD. Di sisi lain, indeks PMI Manufaktur domestik edisi Sept-25 lanjut di level ekspansif sebesar 50,4 setelah bulan sebelumnya tercatat 51,5" tulisnya.

Jumlah pesanan baru meningkat meskipun volume produksi turun setelah naik signifikan pada Aug-25. Pelaku usaha meningkatkan jumlah inventaris pra dan pasca produksi merespon antisipasi lonjakan permintaan ditengah stimulus moneter dan fiskal sekaligus mengamankan kenaikan harga bahan input.

Dari Mancanegara, Bursa Wall Street menguat terbatas. Indeks NASDAQ +0,30% dan S&P 500 +0,41% (30/9/2025). Ketidakpastian kebijakan fiskal terkait pengesahan anggaran masih memberikan volatilitas di pasar. Dari Asia, Indeks PMI Manufaktur Tiongkok versi BPS masih di level kontraksi 49,8 meskipun lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya 49,4.

"Jika diakumulasi dalam 6 bulan terakhir aktivitas manufaktur kontraksi. Stimulus dari pemerintah hingga kejelasan tarif dagang dengan AS menjadi hal yang ditunggu pelaku usaha. Indeks Hang Seng +0,87% dan SSE +0,52% (30/9/2025)," lanjutnya.

Rekomendasi Saham Hari Ini

PGEO - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk

* Rekomendasi: Accumulative Buy
* Harga Penutupan:1.395
* Target Harga: 1.450
* Stop loss: 1.300

PGEO berpotensi reversal dari area support. Posisi harga di atas MA 5 dan 20. Indikator stochastic crossing dan MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.

Progres PLTP milik PGEO pada Hululais Unit 1 & 2 kapasitas 110 MW serta proyek cogeneration 230 MW dipaparkan dalam IIGCE 2025 pada 17-19 Sept-2025. PGEO juga meluncurkan pilot project green hydrogen Ulubelu yang ditargetkan menghasilkan 100 kg per/hari mulai 3Q26.

INDY - PT Indika Energy Tbk

* Rekomendasi: Trading Buy
* Closing Price: 2.320
* Target Price:2.420
* Stop loss: 2.200

INDY strong uptrend di atas MA 20,100. Manfaatkan momentum trading jangka pendek dalam pola higher high.

INDY memiliki tambang emas dengan kapasitas 100-120 ribu oz/tahun dan berpotensi COD pada 2H26.

TOBA - PT TBS Energi Utama Tbk

* Rekomendasi: Trading Buy
* Harga Penutupan: 1.245
* Target Price: 1.290
* Stop loss: 1.150

TOBA bullish continuation di atas MA 5,20,100. Indikator stochastic crossing dan MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.

Lihat juga Video: Wall Street Drop, IHSG Tertekan?

Halaman 3 dari 3
(hal/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads