Gonjang-ganjing Pasar Finansial Bisa Berlangsung Lama

Jakarta - Gonjang-ganjing pasar finansial global yang terpukul akibat krisis kredit perumahan (subprime mortgage) di AS diprediksi akan berlangsung lama.Krisis tersebut telah merugikan banyak Fund Manager, bank dan investor besar yang dikhawatirkan akan merembet kemana-mana. Terlebih The Fed juga gagal meredamnya meski telah menahan suku bunga 5,25 persen."Kita melihat The Fed dulu. The Fed tidak berhasil menahan guncangan disana. Dampaknya itu cuma satu hari," kata pengamat pasar uang, Farial Anwar di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jumat (10/8/2007).Selain masalah krisis subprime mortgage di AS, menurut Farial, ada juga ancaman dari Cina terhadap AS. Cina berpotensial melakukan counter attack (serangan balik) terhadap AS karena AS melarang masuknya produk-produk Cina yang diangggap tidak layak. "Cina mengancam akan melakukan penjualan terhadap cadangan devisanya yang mencapai US$ 1,3 triliun dan sebagian besarnya merupakan treasury bills di AS. Bisa dibayangkan kalau mereka melakukan itu. Dampaknya ke Indonesia ini merupakan akibat dari rezim devisa bebas. Jadi ada potensi krisis ini bisa panjang," papar Farial.Farial berharap BI terus waspada dengan melakukan intervensi dan menjaga volatilitas rupiah. Sehingga jika terjadi krisis rupiah tidak ikut hancur.Sebenarnya, lanjut Farial, total outstanding portofolio asing di Indonesia itu cuma US$ 14-16 miliar, jauh lebih kecil dibanding cadangan devisa yang sebesar US$ 50 miliar. "Jadi seharusnya masih memadai walaupun itu ditarik semua jika ada capital reversal," katanya. (ir/qom)