Biang Kerok IHSG Tiba-tiba Ambrol

Biang Kerok IHSG Tiba-tiba Ambrol

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 15 Okt 2025 06:15 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemabli dibuka usai libur lebaran. IHSG anjlok 598,56 atau 9,19 % ke posisi 5.912,06.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba terperosok dalam di penutupan perdagangan Selasa (14/10). Pelemahan bahkan terjadi tak lama setelah pembukaan perdagangan sekitar pukul 10.22 WIB yang melemah 0,39% ke level 8.194,77. Kemudian pada sesi perdagangan II, IHSG sempat rontok lebih dalam ke level 7.974,03 atau melemah 3%.

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, menyebut melemahnya IHSG terjadi akibat sentimen domestik dan global. Ia menjelaskan, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menimbulkan kekhawatiran bagi pasar.

Sementara dari sisi global, meningkatnya tensi geopolitik dan arah ekonomi Amerika Serikat (AS) usai pengumuman data inflasi dan wacana tarif impor baru turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Wafi menyebut, kondisi ini yang mendorong investor menunggu atau wait and see arah ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari global, risk-off sentiment makin kuat gara-gara tensi geopolitik dan kekhawatiran arah ekonomi AS pasca data inflasi dan wacana tarif impor baru. Jadi banyak investor ambil posisi aman dulu, terutama asing yang mulai net sell lagi," ungkap Wafi kepada detikcom, Selasa (14/10/2025).

Wafi menyebut, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya meski tidak akan berlangsung lama. Menurutnya, peluang rebound masih sangat terbuka seiring perbaikan data makro ekonomi RI dan kabar positif dari The Fed.

ADVERTISEMENT

"Koreksi bisa lanjut beberapa hari ke depan sampai market nemuin support kuat di kisaran 7.900-7.950. Setelah itu, rebound bisa aja muncul lagi, apalagi kalau ada kabar positif dari The Fed atau data makro RI yang nunjukin perbaikan. Intinya, koreksi ini lebih ke momen konsolidasi setelah reli panjang, jadi bukan sinyal tren bearish permanen," terangnya.

Aksi Profit Taking

Dihubungi terpisah, Pengamat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa, menjelaskan IHSG secara teknikal tengah dilanda aksi ambil untung atau profit taking karena berada di zona tertinggi sepanjang masa. Selain itu, aksi jual bersih investor asing atau net foreign sell juga terus terjadi beberapa waktu terakhir.

"Faktor teknikal mempengaruhi keputusan investor dalam aksi profit taking karena IHSG sedang berada di zona tertinggi sepanjang masa. Selain itu net sell asing masih membayangi IHSG dua minggu belakangan ini, ditambah hari ini saham konglo juga ikut memberatkan IHSG, sehingga hari ini tidak ada yang menopang penurunan kuat di IHSG," jelasnya.

Namun begitu, Reydi menyebut tekanan terjadi di bursa Asia imbas kekhawatiran investor terhadap perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Hal ini juga berdampak ke IHSG. Sementara sentimen domestik, IHSG juga turut tersengat kabar defisit APBN.

"Defisit APBN bisa jadi pemberat indeks hari ini karena bisa menurunkan minat investor untuk memilih aset saham, melainkan menunggu surat utang pemerintah yang akan agresif diterbitkan oleh pemerintah dengan yield yang masih cukup tinggi. Walau begitu, menurut saya, koreksi seperti ini cukup wajar setelah IHSG reli panjang," pungkasnya.

Sebagai informasi, IHSG rontok 160,67 poin atau melemah 1,95% ke level 8.066,52 di perdagangan Selasa (14/10). Padahal sebelumnya, IHSG sempat menguat di awal pembukaan perdagangan dengan kenaikan tertinggi di level 8.284,91.

Pada hingga penutupan perdagangan tercatat sebanyak 583 saham melemah, 138 saham menguat, dan 84 lainnya tercatat stagnan. Adapun volume transaksi sepanjang perdagangan mencapai 48,25 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp 32,01 triliun.

Bursa Asia juga mencatatkan pelemahan yang sama. Nikkei 225 Index melemah 2,82% ke level 46.731,10. Kemudian Hang Seng Index melemah 1,73% ke level 25.441,34. Selain itu, Shanghai Composite Index juga melemah 0,62% ke level 3.865,22. Sementara, Straits Times Index melemah 0,80% ke level 4.354,52.

Lihat juga Video OJK: IHSG September Cetak Rekor, Kapitalisasi Tembus Rp 14.995 T
Halaman 2 dari 2
(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads