Saham PT Timah Tbk (TINS) disuspensi atau digembok oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Suspensi ini dilakukan dua kali sepanjang bulan ini, yakni pada tanggal 6 dan 10 Oktober. Hingga saat ini, saham TINS masih digembok.
Sekretaris Perusahaan Timah, Rendi Kurniawan, mengakui ada peningkatan harga saham yang signifikan yang membuat saham perseroan disetop sementara dari perdagangan. Ia merinci, kenaikan harga saham pertama terjadi sebesar 19% dari Rp 1.900 ke Rp 2.260 per lembar saham.
Kemudian suspensi kedua terjadi karena harga saham TINS naik signifikan sebesar 27%, dari Rp 2.260 ke Rp 2.880 per lembar saham. Kenaikan harga saham ini terjadi seiring tingginya harga logam yang dijual oleh perseroan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga logam memang terjadi peningkatan dibandingkan 1 Januari 2023 sampai 7 Oktober 2025 itu tercatat harga logam berada di US$ 37.500 per metrik ton dengan harga saham sampai dengan bulan September 2025 menjadi di Rp 2.710 per lembar saham," ungkap Rendi dalam acara Public Expose secara virtual, Rabu (15/10/2025).
Ia menjelaskan, pemasaran logam perseroan dilakukan untuk dua pasar penjualan, yakni ekspor sebesar 63% dan domestik sebesar 37%. Adapun mayoritas ekspor logam yang dilakukan Timah sebagian besar di wilayah Asia yang negara tujuan utamanya Singapura, Jepang, Korea Selatan, India, Malaysia, Taiwan dan China.
Di sisi lain, perseroan juga menyebut rata-rata harga timah global naik hingga 12,81% hingga September 2025. Hingga akhir tahun, Rendi menyebut harga timah dapat menyentuh angka US$ 32.000 hingga US$ 34.000 per metrik ton.
"Ini dipicu oleh manufaktur elektronik yang masih menjadi pendorong utama untuk permintaan logam timah yang kami juga memperkirakan ini akan makin menguat sampai dengan tahun 2025," pungkasnya.
Sebagai informasi, saham TNIS hari ini berada di level Rp 2.880 per lembar saham. Dalam sebulan terakhir, saham TINS naik hingga 159,46%. Namun, Timah masih tercatat net foreign sell atau aksi jual bersih investor asing sebesar Rp 105,35 miliar.
Lihat juga Video 'Demo Penambang di Babel Sempat Ricuh, Massa Rusak Pagar-Pecahkan Kaca':
(acd/acd)