BUMN Kini Dikelola Danantara, Adakah yang Bakal IPO?

BUMN Kini Dikelola Danantara, Adakah yang Bakal IPO?

Andi Hidayat - detikFinance
Jumat, 17 Okt 2025 19:02 WIB
Badan investasi Danantara menempati kantor baru yang berlokasi di bekas Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Ilustrasi.Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) mendukung Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam mendorong penawaran umum atau initial public offering (IPO) BUMN di bawah pengelolaannya.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan saat ini pihaknya masih terus berkomunikasi dengan Danantara. Otoritas pasar modal sendiri menunggu langkah Danantara untuk melakukan IPO bagi perseroan di bawah kelolaannya.

"Saat ini kami di bursa sudah berhubungan dengan Danantara, artinya meminta agar mendapatkan support dari Danantara. Tentunya Danantara punya proses dan prosedur, dan juga punya target. Kita tunggu dari Danantara-nya," terang Nyoman kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Nyoman mengaku belum ada BUMN dalam pipeline atau antrean IPO di BEI. Ia menjelaskan, saat ini target IPO di BEI masih sebesar 66 untuk seluruh instrumen investasi di tahun 2025, mencakup saham, obligasi, hingga warrant. Ia mengklaim, target tersebut telah tercapai sekitar 80%.

"Jadi tidak sendiri-sendiri dilihat, saham saja enggak, tapi keseluruhan instrumen tersebut," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, ada 11 perusahaan masuk dalam antrean atau pipeline IPO hingga 26 September 2025. Calon emiten ini didominasi perusahaan dengan aset menengah.

Nyoman mengatakan, calon emiten ini dibagi menjadi tiga kategori aset sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017. Ada empat perusahaan dengan aset di atas Rp 250 miliar.

"4 perusahaan aset skala besar, aset di atas Rp 250 miliar," terang Nyoman dalam laporannya, dikutip Selasa (30/9/2025).

Kemudian tujuh perusahaan sisanya, merupakan calon emiten dengan kategori aset menengah dengan nilai antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Namun, Nyoman tak menyebut rinci sektor dari masing-masing calon emiten tersebut.

Adapun sektor dari calon emiten ini di antaranya, consumer cyclicals, consumer non-cyclicals, financials, industrials, technology, serta transportation dan logistic. "Hingga saat ini, terdapat 11 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ujar Nyoman.

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads