Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut ada tiga perusahaan dengan kapitalisasi pasar jumbo atau lighthouse company yang masuk dalam antrean initial public offering (IPO) saham di pasar modal. Tiga perusahaan ini ditargetkan IPO di sisa tahun 2025.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan sepanjang tahun 2025 sudah tercatat sebanyak lima lighthouse IPO. Capaian itu disebut sudah memenuhi target yang ditetapkan oleh BEI. Namun, terdapat tiga calon emiten lighthouse yang akan IPO di sisa tahun ini.
"Di tahun ini setelah mencapai 5 tadi yang sudah tercatat, ada 3 sebetulnya lighthouse IPO yang ada di pipeline kita dan sedang dalam proses," ungkap Nyoman dalam acara RUPSLB secara virtual, Rabu (29/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyoman menyebut, ketiga lighthouse ini berasal dari sektor finansial, infrastruktur, dan pertambangan. Ia juga menyebut telah melakukan survei untuk terus meningkatkan lighthouse IPO bersama lembaga independen.
"Dari banking sektor, kemudian yang satu lagi infrastructure, dan satu lagi dari mining. Jadi ini kita harapkan nanti akan dapat tercatat di tahun 2025 ini," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menjelaskan total perusahaan tercatat sebanyak 955 hingga 24 Oktober 2025. Kemudian sepanjang tahun ini, tercatat sebanyak 23 perusahaan yang melakukan IPO. Hingga 24 Oktober 2025, terdapat sebanyak 13 perusahaan yang masuk dalam antrean IPO atau pipeline saham.
Iman menambahkan, pihaknya menetapkan target IPO hingga akhir tahun ini sebesar 45 perusahan. Selain itu, BEI juga menetapkan target baru IPO untuk tahun 2026 sebesar 50 perusahaan. Adapun jumlah efek yang ditargetkan tahun depan sebanyak 555.
"Dari sisi efek, kita bicaranya efek selama ini. Peningkatan efek kita meningkat menjadi 555 efek baru. Dari target sebelumnya sekitar 400 efek menjadi 555. Dengan saham 50 (tahun 2026). Target tahun ini kita 45 (IPO), tahun depan kita targetnya 50 IPO saham," ungkapnya.
Saksikan Live DetikSore:
Simak juga Video: Era Baru Air Jakarta: Mungkinkah IPO PAM Jaya Jadi Kunci Keberlanjutan?











































