2 Tahun Sudah BUMN Absen dari Lantai Bursa

2 Tahun Sudah BUMN Absen dari Lantai Bursa

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 29 Okt 2025 18:30 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemabli dibuka usai libur lebaran. IHSG anjlok 598,56 atau 9,19 % ke posisi 5.912,06.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) absen dari pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO) di pasar modal. Padahal BUMN ini disebut memiliki kapitalisasi pasar yang besar.

Direktur Utama BEI Iman Rachman, mengatakan tidak ada IPO yang dilakukan BUMN maupun anak usahanya sejak 2 tahun terakhir. Padahal, perusahaan-perusahaan plat merah ini potensial melantai di bursa saham.

"Kita mesti lihat bahwa 2 tahun terakhir ini tidak ada BUMN maupun anak perusahaan BUMN yang listing di Bursa. Jadi kita masih lihat banyak potensi atas perusahaan-perusahaan BUMN untuk listing di Bursa Efek," ungkap Iman dalam konferensi pers RUPSLB secara virtual, Rabu (29/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iman menjelaskan, IPO sebuah perusahaan menjadi salah satu upaya untuk memperbesar kapitalisasi pasar bursa saham. IPO perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar ini menjadi upaya BEI untuk memenuhi kebutuhan suplai di pasar modal.

ADVERTISEMENT

"Dari sisi suplai tentu saja kita berharap makin banyak perusahaan-perusahaan dengan market kapitalisasi yang besar listing di Bursa. Itu yang pertama. Jadi artinya kita perbesar," jelasnya.

Kemudian dari sisi demand, Iman menyebut BEI juga berupaya menambah jumlah investor pasar modal. Adapun tahun depan, BEI sendiri menargetkan jumlah investor baru sebesar 2 juta orang dengan harapan dapat mendongkrak transaksi harian bursa.

"Tadi saya sudah sampaikan bahwa target kita adalah bahwa setiap tahun peningkatannya sekitar 2 juta investor baru. Tapi bukan hanya jumlah 2 juta yang penting tapi peningkatan transaksi harian. Dengan peningkatan transaksi harian dampaknya pasti IHSG-nya akan naik, market cap-nya juga akan naik perusahaannya. Jadi suplai dan demand kita terus lakukan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, BEI mendukung Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam mendorong penawaran umum atau initial public offering (IPO) BUMN di bawah pengelolaannya.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan saat ini pihaknya masih terus berkomunikasi dengan Danantara. Otoritas pasar modal sendiri menunggu langkah Danantara untuk melakukan IPO bagi perseroan di bawah kelolaannya.

"Saat ini kami di bursa sudah berhubungan dengan Danantara, artinya meminta agar mendapatkan support dari Danantara. Tentunya Danantara punya proses dan prosedur, dan juga punya target. Kita tunggu dari Danantara-nya," terang Nyoman kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Tonton juga video "Prabowo Ubah Regulasi, Kini Ekspatriat Bisa Pimpin BUMN" di sini:

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads