PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI membuka opsi aksi korporasi berupa pembelian kembali saham atau buyback. Opsi ini sejalan dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan yang digelar pada 24 Maret 2025.
Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu Retno, menjelaskan perseroan mendapat persetujuan para pemegang saham untuk melakukan buyback dalam periode 12 bulan sejak Maret 2025. Berdasarkan kesepakatan tersebut, dana buyback saham BRI ditetapkan mencapai Rp 3 triliun.
Dari total dana tersebut, BRI masih memiliki sisa anggaran sekitar Rp 2,5 triliun yang siap dialokasikan untuk buyback sewaktu-waktu. Aksi buyback tersebut diharapkan dapat mengerek pergerakan harga saham BBRI yang terkoreksi 2,94% sepanjang tahun 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada RUPS Tahunan beberapa bulan yang lalu, tanggal 24 Maret 2025, kami telah memperoleh persetujuan untuk melakukan buyback dalam periode 12 bulan sejak persetujuan Maret tersebut. Kami memperoleh budget kurang lebih sekitar Rp 3 triliun, dan saat ini kami masih memiliki budget sekitar Rp 2,5 triliun yang tentunya dapat kami pakai sesegera mungkin, kalau kita melihat situasi pergerakan harga saham BRI," ujar Vivian dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (30/10/2025).
Vivian menilai, harga saham BBRI saat ini masih berada di bawah nilai wajarnya atau undervalue. Menurutnya, opsi buyback menjadi salah satu opsi strategis yang tengah dipertimbangkan manajemen.
"Saat ini memang kami melihat saham BBRI undervalue, kami mempertimbangkan untuk melakukan hal tersebut (buyback). Tentunya kami akan berkoordinasi dengan OJK terkait dengan Keterbukaan Informasi, sebagaimana ketentuan yang berlaku," tambahnya.
Selain buyback, Vivian juga membocorkan rencana pembagian dividen BRI. Ia memastikan, perseroan akan tetap melanjutkan tradisi membagikan dividend interim pada Januari 2026, sebelum nantinya membagikan final dividend setelah RUPS tahunan.
"Biasanya dividend interim itu kita bagikan setiap bulan Januari, kemudian nanti final dividendnya setelah kita melakukan RUPS tahunan. Hal itu mungkin juga akan kita lakukan di tahun 2026. Jadi akan ada dividend interim di bulan Januari, dan juga nanti dividend finalnya setelah kita melakukan RUPS tahunan," pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data perdagangan RTI Business, saham BBRI pada perdagangan hari ini menguat 1,29% ke harga Rp 3.940 per lembar saham. Namun jika ditarik data perdagangan sepanjang tahun 2025, pergerakan harga saham BBRI tercatat melemah 2,94%.
(acd/acd)










































