PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) membukukan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Emiten jamu terbesar di Indonesia itu mencatat penjualan bersih sebesar Rp2,73 triliun atau tumbuh 4% secara tahunan (year on year/yoy).
Pertumbuhan ini ditopang oleh permintaan domestik yang stabil serta lonjakan ekspor hingga 23%. Dengan efisiensi pemasaran, turunnya biaya bahan baku, dan nilai tukar yang stabil, SIDO mampu menjaga marjin bruto sebesar 57%.
Laba usaha meningkat 6% menjadi Rp1,03 triliun, sedangkan laba bersih naik 5% menjadi Rp819 miliar. Perusahaan mencatat marjin usaha 38% dan marjin bersih 30%. Melalui angka ini, SIDO terus memimpin industri herbal dengan tingkat pengembalian ekuitas sebesar 35% dan tingkat pengembalian aset sebesar 32%, mencerminkan efisiensi modal dan kualitas laba yang kuat,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, meskipun Perusahaan telah membagikan dividen sebesar Rp630 miliar dan melakukan pembelian kembali saham senilai Rp253 miliar, posisi kas mencapai Rp771 miliar per September 2025 yang didukung oleh posisi keuangan tanpa utang dan likuiditas kuat. Melalui program buyback, menjadi bukti keyakinan manajemen terhadap nilai intrinsik jangka panjang SIDO.
"Ke depan, SIDO telah berada di jalur yang tepat untuk mencapai target FY25, yakni pertumbuhan penjualan dan laba bersih di atas 5%, didukung oleh inovasi produk, peningkatan keterlibatan digital, dan ekspansi internasional," demikian keterangan resmi perusahaan, yang dikutip Jumat (31/10/2025).
Untuk tetap mempertahankan posisinya dengan produk-produk andal, SIDO terus mendorong inovasi dengan menjembatani warisan herbal Indonesia dan tren modern dalam kesehatan serta kecantikan.
Salah satunya, melalui produk terbaru C+Collagen Strawberry Lemonade yang diperkaya dengan Collagen Tripeptide dan berbagai vitamin penting yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Selain itu, produk kapsul Ekstrak Mahoni dan Ekstrak Sari Daun Salam pada kategori kelompok produk Sido Muncul Natural juga memperkuat portofolio Perusahaan di segmen kesehatan preventif, yakni salah satu kategori kesehatan yang sedang bertumbuh di Indonesia.
(akn/ega)











































